Kabag Umum Pemkab Belu “Diculik” Kelompok Teroris

  • Whatsapp

Atambua, seputar-ntt.com – Kepala bagian (Kabag) umum Pemerintah kabupaten (Pemkab) Belu, Jhony Martins diculik dan disandera sekelompok teroris saat usai mengikuti upacara Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI) ke 69 di Lapangan umum Atambua, Selasa (7/10/2014)

Penculikan itu dilakukan dalam atraksi/pertunjukan Pembebasan Sandera (Basra) Penanggulangan Teroris oleh Satuan Tugas Pasukan Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL Yonif 742/SWY

Aksi penyenderaan itu sangat menegangkan, sebab para teroris juga menggunakan senjata berlaras panjang. Aksi yang dipertontonkan prajurit TNI ini sempat menyita perhatian ribuan masyarakat karena baru pertama kalinya menyaksikan atraksi yang dilakukan. Bahkan, ribuan masyarakat yang ada di tenda pun sempat terkejut mendengarkan suara tembakan berkali-kali.

Namun dengan kemampuan khusus serta pengaturan strategi yang matang, pasukan khusus anti teror Satgas Pamtas Yonif 742/SWY mampu melumpuhkan para teroris dan membebaskan “Kabag Umum” dari sekapan teroris. Aksi tersebut seperti adegan sungguhan, apalagi beberapa kali senjata ditembakkan ke udara.

Usai atraksi tersebut, Kabag Umum, Jhony Martins kepada wartawan mengemukakan, dirinya sangat panik dan merasa terkejut ketika sekelompok prajurit yang berperan sebagai teroris menghampirinya dan menjadikannya target penculikan.

“Semua terkejut karena tiba-tiba suara tembakan berasal dari belakang tenda tamu undangan. Dan saya lebih terkejut dan panik, karena jadi target penculikan mereka (Teroris),” katanya

Ia mengatakan, dirinya baru pertama kali megalami langsung atraksi prajurit antiteror yang diperagakan dalam membebaskan sandera yang dilakukan oleh teroris.
“Tegang juga karena suara tembakan tiba-tiba meledak disamping saya. Tetapi saya sadar ini hanya atraksi saja,”pungkasnya.

Sementara itu, Komandan Satgas Pamtas  RI-RDTL, Letkol (Inf) Franciscus Ary Susetio mengatakan, atraksi tersebut merupakan bentuk pertunjukan ketangkasan prajurit dalam menghadapi situasi yang mengancam keamanan masyarakat.

“Iya, ini pertunjukan ketangkasan prajurit untuk mengantisipasi dan menghadapi ancaman-ancaman yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat tertentu semisal teroris yang bermaksud akan mengancam keamanan dan keselematan masyarakat bahkan negara,” Pintanya (Parada)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 comments