Oleh Muhamad Ikbal
Makna subtansi dari penyelenggaraan Hari nusantara adalah mengokohkan kembali kesepahaman masyarakat indonesia bahwa laut adalah sumber kehiduapan masa depan yang sesungguhnya, hal ini berngkat dari deklarasi yang menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI. Deklarasi ini dikenal dengan deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia pada saat itu beliau adalah Djuanda Kartawidjaja.Deklarasi ini juga memeberikan penegasan pada dunia bahwa indonesia lahir sebagai negara kepulauan yang kuat dan mandiri.Hari nusantara telah di putuskan Melalui Keppres No.126/2001 dikukuhkan sebagai Hari Nusantara, artinya setiap tanggal 13 Desember mulai diperingati sebagai salah satu Hari Nasional.
Peringatan hari nusantara telah diperingati selama 6 kali berturut-turut,perdana kegiatan ini diperingati di balik papan kalimantan timur dan terakhir perayaannya hari nusantara diselenggarakan di propinsi aceh,tepatnya di kota banda aceh puncakanya tanggal 13 desember 2015. Selanjutnya kegiatan ini terus dilakukan dan pada akhirnya Kabupaten Lembat,Provinsi NTT, telah ditetapkan sebagai tuan rumah puncak penyelenggaraan Hari Nusantara Nasional (Harnus) tanggal 13 Desember 2016 mendatang. Dan kegiatan tersebut dapat dipastikan Presiden RI Joko Widodo yang juga Ketua Dewan Kelautan Indonesia menghadiri dan membuka secara resmi hajatan nasional tersebut. Pertanyaan yang muncul adalah apakah lembata selaku tuan rumah telah siap dalam menyelenggarakan kegiatan ini??dan sampai pada bulan mei ini persiapan apa saja yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjempt hajatan nasional itu???gejala persiapan itu tak cukup namapak sampai hari ini.tapi secara pribadi cukup yakin dengan kesiapan-kesiapan Pemda dalam mengantisipasi kemungkinan yang terjadi.olehnya itu ada beberapa poin pokok kaitan dengan hadirnya hari nusantara di lembata sebagai berikut:
Mengubah Mindset masyarakat dan pemuda Lembata
Kenapa harus mindset??? Minset ini sangat erat kaitan dengan Pandangan hidup atau akur disebut mindset memegang peran sangat vital dalam proses pembangunan. Mengubahnya pun membutuhkan strategi yang amat sulit. Paradigma berfikir masyarakat sebagai bangsa daratan dan mengubahnya menjadi bangsa bahari membutuhkan waktu relatif lama namun ini harus dilakukan guna melancarkan ide ocean-based development. Hal ini membutuhkan kesadaran massif masyarakatnya teutama Generasi muda., Pemuda sebagai tulangpunggung pembangunan daerah harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun daerahnya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Pemuda juga perlu memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai agen perubahan, dan kontrol sosial sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi masyarakat.olehnya itu pemuda harus memosisikan dan memaknai hari nusantara ini sebagai moment kebangkitan yang sesungguhnya, contoh kecil seharusnya kita masyarakat pulau sadar akan pentingnya laut dan melestarikannya.memosisikan nelayan dan petani menjadi tujuan dari kesejahtraan. Sementara realiatanya adalah nelayan dan petani menjadi profesi yang termarginalkan. Ironisnya, paradigma ini berkembang sampai sekarang. Salah satu akibatnya, Lembata yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) dengan potensi kelautannya belum mampu untuk melakukan terobosan yang massif dalam mensejahtrakan masyarakatnya.
Laut menjadi pekerjaan rumah buat pemimpin kita
Laut memiliki peran geo ekonomi yang sangat strategis bagi kemajuan dan kemakmuran masyarakatnya. Laut kita mengandung kekayaan alam yang sangat besar dan beragam, baik berupa sumberdaya terbarukan (seperti perikanan, terumbu karang, hutan mangrove, rumput laut, dan produk-produk bioteknologi); sumberdaya tak terbarukan (seperti minyak dan gas bumi, timah, bijih besi, bauksit, dan mineral lainnya); energi kelautan (seperti pasang-surut, gelombang, angin, dan OTEC atau Ocean Thermal Energy Conversion); maupun jasa-jasa lingkungan kelautan seperti untuk pariwisata bahari, transportasi laut, dan sumber keragaman hayati serta plasma nutfah. Lebih dari itu, laut juga berperan sebagai pengendali dinamika iklim global, siklus hidrologi, siklus biogeokimia, penetralisir limbah, dan sistem penunjang kehidupan (life-supoorting systems) lainnya yang membuat sebagian besar permukaan bumi layak dan nyaman untuk dihuni umat manusia.ke depan pemerintah daerah dalam hal ini wajib bekerja keras untuk dapat merealisasikan PR yang ada,salah satu cara yang harus ditempuh adalah pemerintah daerah memfasilitasi LSM atau lembaga riset lainnya utuk dapat melakukan penelitian-penelitian dibidang kelautan,agar supaya ssegala kebijakan tidak hanya sebatas wacana akan tetapi laut wajib menjadi poros ekonomi baru di daerah.
Potensi yang belum terjamah
Dalam sektor perikanan Kabupaten Lembata mempunyai sumberdaya alam perairan yang cukup besar yakni memilki luas wilayah lautan 3.353,995 km2 dengan panjang garis pantainya mencapai 493 km dan tersebar di semua kecamatan. Potensi lestari perikanan tangkap meningkat sampai sebesar 12.813 ton/tahun, masing-masing untuk jenis ikan pelagis sebesar 8.832,64 ton/tahun (64,93%) dan ikan demersal sebesar 4.484,64 ton/tahun (35,07%). Produksi penangkapan selama lima tahun menunjukkan peningkatan dengan rata-rata kenaikan untuk ikan pelagis sebesar 91,95% dan ikan demersal kenaikan baru mencapai 40,92% Perkembangan armada penangkapan juga mengalami peningkatan untuk jenis sampan/jukun = 1.268, perahu papan = 620, motor tempel = 254, motor ketinting = 78 dan kapal motor 0-5 GT = 96. Alat tangkap juga masih didominasi oleh peralatan yang sederhana yakni gill net = 2.789, pancing = 2.928, bubu = 679, puse siene dan rumpon masing-masing 86 dan bagan sebanyak 31, sedangkan jumlah nelayan dengan rincian RTP = 2.228, nelayan penuh = 1.107, nelayan sambilan utama = 1.537 dan nelayan sambilan tambahan = 2.154 orang. Kondisi armada penangkapan yang masih didominasi oleh jenis armada sampan/jukung dan perahu papan serta alat tangkap yang relatif masih tradisonal yang didominasi oleh gill net dan pancing, ditambah lagi dengan jumlah nelayan yang lebih didominasi oleh nelayan sambilan tambahan maka upaya untuk meningkatkan produksi penangkapan masih sangat sedikit dan bergerak sangat lamban. Potensi budidaya perikanan laut masih sangat tinggi dengan luas areal budidaya laut sebesar 886 ha dan tingkat pemanfaatan sampai saat ini barumencapai 180 ha (20,32%). Komoditas budidaya laut yang dapat dikembangkan adalah ikan dengan tingkat pemanfaatan baru mencapai 10 ha, teripang 15 ha, rumput laut 20 ha dan kerang mutiara 135 ha. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh masih kurangnya ilmu pengetahuan dan keterampilan sumberdaya manusia dalam mengakses teknologi budidaya, dukungan dana yang memadai serta mekanisme pasar yang berpihak pada masyarakat nelayan budidaya (Sumber: Dinas KP Lembata 2015)
Semoga kedepan potensi yang ada dapat dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik untuk kemajuan dan kesejahtraan rakyat.salam bahari,laut adalah jantung kehidupan nelayan.
*****************************************************************************
Penulis adalah penggiat pada Lembaga Pelatihan,Pengabdian dan Pemberdayaan masyarakat Indonesia(LP3EI)