Hadapi Tahun Politik 2024, Warga Alor Diminta Tolak Semua Bentuk Isu Sara

  • Whatsapp

Kalabahi, seputar-ntt.com – Menghadapi tahun politik 2024, warga Kabupaten Alor diminta untuk terus menjaga dan merawat kerukunan umat beragama dengan menolak semua bentuk isu sara, politisasi agama, politik identitas, berita hoax, dan radikalisme.

Hal ini disampaikan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Alor, Pdt. Yakobus Pulamau, S.Th saat ditemui dikediamannya, 22/3/2023 lalu.

Menurutnya, Kabupaten Alor memiliki masyarakat yang majemuk, pernah mendapat Harmoni Award dari Kementerian Agama terkait tingginya toleransi umat beragama.

“Untuk itu berbagai persoalan, isu nasional maupun daerah harus harus disikapi dengan kearifan lokal Alor melalui semboyan ite kakang aring, tenangeli mulenoa, tara miti tomi nuku,” kata Pulamau.

Mantan Ketua Klasis Abal ini mengatakan, isu sara, politisasi agama, politik identitas dengan menganggap diri dan agama tertentu paling baik itu adalah sebuah kekeliruan.

“Kita semua adalah orang beradab, bijaksana, berhikmad sehingga persatuan dan kerukunan merupakan hal mutlak yang harus dikedepankan,” tambahnya.

Lebih lanjut Yakobus Pulamau menghimbau kepada kepada seluruh calon pemimpin bersama simpatisannya agar dapat menempatkan diri secara benar dalam mensosialisasikan diri.

“Jangan jadikan agama sebagai tempat berpolitik, apalagi menjadikan rumah ibadah sebagai sarana politik. Tempatkan rumah ibadah sebagai rumah untuk orang bertemu Tuhan dalam memohon pertolongan, kekuatan sehingga kehidupan tetap harmonis serta mampu melewati berbagai krisis, baik krisis pangan, ekonomi dan lainnya yang sementara kita dialami,” imbuhnya.

Dikesempatan ini ia juga menegaskan, Alor adalah tanah persaudaraan, walaupun berbeda agama dan keyakinan namun ikatan persaudaraan, silaturahmi harus tetap dirawat.

“Saya juga harap, segala berita dan informasi yang didapat melalui media sosial agar tidak langsung dipercaya, apalagi disebarkan. Tolong cek kebenaran sumbernya sehingga berita yang keluar tidak menghancurkan kita semua. Hindari dan tolak berbagai macam paham radikal yang coba masuk merusak tatanan kehidupan kita sebagai sesama orang Alor,” tandas Pdt. Yakobus Pulamau, S.Th.

Senada juga disampaikan Gino, salah satu tokoh pemuda di Alor. Ia mengajak seluruh masyarakat khususnya kaum muda untuk melawan segala bentuk isu yang dapat merusak kehidupan umat beragama di Nusa Kenari.

“Politik adalah kepentingan. Jangan karena kepentingan orang atau kelompok tertentu lalu kita mengorbankan nilai toleransi yang sudah diwariskan para leluhur,” tegasnya.

Menurut Gino, pemuda juga mempunyai peran penting dalam memberikan nilai edukasi, selain tokoh adat maupun tokoh agama dalam memupuk keberagaman.

“Mari kita semua memberikan pesan yang menyejukkan kepada masyarakat dalam menghadapi pesta politik tahun 2024 dengan menolak berbagai isu sara dan pentingnya persatuan Indonesia,” pungkas Gino. (Pepenk)

Komentar Anda?

Related posts