Gantung Diri di Watuliwung, Dokter Puskesmas Waipare Tolak Lakukan Visum

  • Whatsapp

Maumere, seputar-ntt.com – Kasus gantung diri di Dusun Watuliwung, Kecamatan Kangae, Selasa (2/5/2017) menyisahkan beragam kisah duka. Selain duka keluarga karena ditinggal pergi almarhum Yoseph Wongga (34),warga RT.13, RW. 004 Dusun Watuliwung, keluarga semakin sedih pasalnya dokter dari puskesmas Waipare tidak mau melakukan Visum et Repertum (VeR).

Hal ini lantas membuat keluarga korban lama menunggu hingga 2 jam. Demikian halnya dengan tim identifikasi dari Polres Sikka.

Pantauan seputar-ntt.com di Tempat Kejadian Perkara (TKP), keluarga dan anggota polisi yang turun ke TKP terlihat gusar karena ulah sang dokter yang menolak melakukan VeR. Padahal VeR merupakan prosedur tetap yang wajib dilakukan dalam olah TKP sebelum jenazah diserahkan ke pihak keluarga.

Kejadian ini bukan pertama kali terjadi. Hal ini juga dikeluhkan Kanit Inafis Polres Sikka, Bripka David Jeradu. Menurutnya setiap kali ada korban meninggal yang dibawa ke Ruang Jenazah RSUD dr. TC Hillers Maumere harus lama menunggu kedatangan dokter untuk melakukan VeR.

Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (KSPKT) Polres Sikka, Ipda Valentinus menyesalkan perbuatan sang dokter. Menurutnya dokter sudah diambil sumpah untuk menjalankan tugasnya di mana saja dan kapan saja karena itu seharusnya dokter harus melayani ketika dimintai melakukan VeR.

Karena gusar pada dokter, Ipda Valentinus langsung menelpon Kepala Dinas Kesehatan, dr. Maria B.S. Nenu untuk menghubungi dokter lain demi menjalankan VeR. “Jarak dari puskesmas ke sini dekat saja. Bagaimana dengan sumpah profesi mereka ini,” sambungnya.

Kejadian ini diamini oleh Kapolsek Kewapante, AKP I Made Kitug. Menurutnya, dirinya telah memerintah Kanit Reskrim Polsek Kewapante, Bripka Vitalis Odjan untuk menghubungi dokter di puskesmas Kewapante, namun dokternya menolak karena tidak memiliki wewenang untuk melakukan VeR.

“Kami langsung menghubungi dokter yang ada di Rumah Sakit Kewapante karena dokter di sana sudah biasa bersama-sama dengan kami kalau ada TKP,” ujarnya.

Kurang dari setengah jam dokter dari Rumah Sakit tiba di TKP dan langsung melakukan VeR. Setelah itu, jenazah langsung dimandikan dan disemayamkan di rumahnya.

Istri dan Keluarga Histeris

Kepergian Yosep Wongga tidak dapat diterima istrinya, Maria Fausta Dua Seru (27) dan keluarga. Mereka tidak menyangka korban nekad menghabisi nyawanya dengan cara yang demikian sadis.

Keluarga dekat dan istri korban menangis sejadi-jadinya karena belum menerima kepergian Yoseph. Diduga ia nekad menghabisi nyawanya karena stres karena masalah ekonomi.

Sebelumnya Yoseph sempat mengurung diri namun terakhir ia ditemukan istrinya tergantung di kamar tidur dengan seutas tali nilon yang melingkar di lehernya. Melihat hal itu, istri korban langsung membuka tali dari leher korban namun usahanya terlambat karena suaminya sudah tidak bernyawa lagi.

Pantauan seputar-ntt.com, keluarga dan tetangga korban terlihat berbondong-bondong datang menyaksikan jalannya olah TKP tim Inafis Polres Sikka. Menurut cerita salah satu tetangga dekatnya, Yoseph baru 3 bulan pulang dari Kalimantan.”Setelah pulang dari Kalimantan dia biasa ojek atau bawa oto,” sambungnya.(Chs)

 

Komentar Anda?

Related posts