Kalabahi, seputar-ntt.com – Gandeng Pengrajin Bamboo Classic Kabupaten Alor, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kalabahi menggelar pelatihan keterampilan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Senin, 4/7/2022 pagi.
Tujuan dari kegiatan ini agar warga binaan dibekali kemampuan dan keterampilan produktifitas sehingga dapat meningkatkan ekonominya ditengah masyarakat usai bebas nanti.
Jenis pelatihan keterampilan yang diberikan berupa pembuatan kursi bambu, kursi sofa dan las listrik ini terselenggara atas dasar koordinasi dan kerjasama yang baik antara Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kalabahi dengan Bamboo Classic Kabupaten Alor.
Selaku keynote speaker dalam kegiatan dimaksud, Kasubbag Tata Usaha, Hariyadi N. Maikameng yang didampingi Kasi Binadik, Yonatan Bani dan Kasubsi Kegiatan Kerja, Abdurrahman Haryono menyampaikan ucapan terimakasih kepada pengrajin Bamboo Classic sekaligus instruktur kegiatan yang telah meluangkan waktu untuk hadir melatih warga binaan Lapas Kelas IIB Kalabahi untuk menjadi manusia yang terampil dan produktif.
“Kami tentunya mengharapkan kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik dan berkelanjutan. Begitu pula dengan para warga binaan, kami berharap dapat mengikuti kegiatan pelatihan ini sampai selesai, sehingga menjadi manusia yang terampil, hidup produktif,
serta menjadi pelaku usaha yang dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga ketika saudara-saudara bebas. Hal ini akan menjadi bekal yang sangat bermanfaat untuk masa depan saudara-saudara,” ujar Hariyadi.
Pada kesempatan yang sama, Syaban selaku pengrajin atau instruktur Bamboo Classic minta keseriusan para warga binaan dalam mengikuti kegiatan pelatihan sampai selesai.
“Saya minta keseriusan teman-teman warga binaan untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini sampai selesai. Saya bersama tim akan membimbing dan melatih teman-teman sampai kalian bisa dan mampu kerja sendiri. Saya juga akan mengatur dan menyesuaikan dengan jadwal Lapas untuk terus melatih kalian,” tutur Syaban.
Syaban juga mengimbau agar para warga binaan yang mengikuti pelatihan harus aktif dan tidak pasif. Menurutnya harus banyak bertanya kalau ada yang tidak dipahami, sehingga bisa dipahami dan bekerja dengan baik.
“Kursi bambu akan menjadi pilihan utama dari kegiatan pelatihan ini karena bahan baku bambu mudah diperoleh dan tersedia dihampir sebagian besar wilayah Kabupaten Alor. Selain itu, kursi bambu dan berbagai kerjinan yang dibuat dari bahan baku bambu sangat diminati dipasaran karena modelnya yang unik dan menarik,” tutup Syaban. (*AN)