Kupang, seputar-ntt.com – Front Peduli Pembangunan Sabu Raijua FP2Sarai) mendesak Polda NTT dan kejati NTT untuk mengusut Dugaan Korupsi yang terjadi di Kabupaten Sabu Raijua. Desakan ini disampaikan dalam aksi damai yang dilakukan, Selasa 26 November 2013.
FP2 Sarai Menuntut agar Polda dan Kejati NTT segera mengusut tuntas 29 paket proyek fisik yang belum selesai dikerjakan pada akhir tahun 2012 karena diduga Daerah telah mengalami kerugian sebesar 10 miliar rupiah lebih. Kerugian ini belum termasuk kerugian keterlambatan 29 paket proyek
hasil temua BPK.
FP2 sarai membeberkan bahwa dana keterlambatan 29 paket proyek fisik di Sabu Raijua yang belum habis dikerjakan sampai akhir tahun 2012 sebesar Rp. 1,2 miliar, belanja tak terduga untuk embung sebesar Rp.2,5 miliar dan beberapa pengeluaran lain yang menjadi catatan BPK dalam Laporan Hasil pemeriksaan tahun 2012.
“Kami menuntuk agar Polda dan Kejaksaan tidak tinggal diam dan mengusut tuntas dugaan korupsi di sabu Raijua. Kami juga menuntut BPK RI Perwakilan NTT untuk menindaklanjuti hasil temuan terhadap pengelolaan keuangan daerah di Sabu Raijua,”teriak Pilipus Libu Heo yang menjadi salah satu orator yang juga ketua Permasa.
Dalam aksi damai ini di dukung Oleh Persatuan Mahasiswa asal Sabu Raijua
(Permasa), Himpunan Mahasiswa asal raijua (Himara), Aliansi rakyat Tolak Tambang (Artam-NTT) Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND), Komunitas Mahasiswa Peduli Amfoang (KMPA), Himpunan Mahasiswa
Umbu Ratunggay (Hipmur) dan Aliansi Gerakan Pemuda peduli Pro Demokrasi NTT (AGP3D).
Saat melakukan aksi Damai FP2 Sarai melakukan long march dari Kampus Undana Lama menuju Polda NTT, kemudian menuju DPRD, BPK RI Perwakilan NTT dan berakhir di Kejati NTT.(joe)
polisi n jaksa mana berani, untung kpk datang supervisi kalo snd akan manden dgn alasan bukti snd cukup tapi 86 sdh lebih dari sekedar kata “CUKUP”
Yusak Riwu Rohi sudah kehilangan ide untuk membuat opini tentang Sabu Raijua ko?? Kenapa sekarang malah menghilang setelah mengkambing hitamkan para pemuda mahasiswa labil asal sarai?? hahahaha
sudah tua bukannya jadi tokoh untuk jadi panutan tapi jadi provokator untuk menghancurkan para mahasiswa yg menjadi generasi sarai yang masih labil “dan kebetulan butuh uang regis” untuk mewartakan opini di timex yg tidak laku di NTT…… hahahahaha
yang melindungi koruptor adalah orang terkutuk. anda harus bersyukur karena masih ada segelintir orang yang berbicara atas nama kebenaran daripada seorang banci yang hanya bisa melindungi koruptor dengan komentar yang sama sekali tidak takut dengan kesialan yang akan engkau terima