Kalabahi, seputar-ntt.com – Terkait data perusahan di Kabupaten Alor yang rutin mengambil dan mengunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) Industri, Manager PT Pertamina Terminal Bahan bakar Minyak (TBBM) Kalabahi, M. Riduansyah enggan memberikan data.
Karena menurutnya, pihaknya tidak bisa langsung membeberkan nama perusahan dan perusahan apa saja yang sering mengambilnya.
“Semua harus sesuai mekanisme. Kalau teman-teman perlu data maka bisa bersurat terlebih dahulu, terus dari kami bisa menyampaikan ke region yang membawahi kami yakni region jatimbalinusra. Disini kami hanya bagian penyaluran saja,” kata Riduansyah saat ditemui diruang kerjanya, Senin 22/7/2024 pagi.
Ia pun kemudian menjelaskan, fuel terminal Kalabahi mempunyai tugas pokoknya adalah suplai dan distribusi.
“Kalau suplay itu kami menerima BBM dari kapal terus tugas selanjutnya mendistribusikan ke SPBU atau konsumen industri. Soal kuota yang didistribusikan itu ranahnya bukan di fuel terminal Kalabahi tetapi di patra niaga. Di riter itu untuk SPBU subsidi, sementara inmart itu untuk industri,” bebernya.
Lanjut Riduansyah, jika industri atau kontraktor yang mau membeli, kalau sudah terdaftar biasa mereka menghubungi korporat sales.
“Setelah itu dikasi harga berapa, sebab ketentuan harganya beda-beda. Setelah itu mereka stor ke bank yang ditunjuk oleh pertamina. Selanjutnya korporat sales dan pihak PT menghubungi kami bahwa akan melakukan pengambilan,” tambahnya lagi.
Dikesempatan ini, Riduansyah juga meminta kepada semua masyarakat, stakeholder, aparat penegak hukum untuk terus melakukan pengawasan terkait ada dugaan pengambilan dan pemakaian BBM bersubsidi oleh kontraktor besar.
“Kalau soal pengawasan dan misalkan ada pengambilan BBM bersubsidi itu sudah masuk ke pidana sehingga bukan kewenangan Pertamina,” pungkas M. Riduansyah. (Pepenk)