Dua Gubernur Perjuangkan Kapal Pelni Untuk Rute Kupang-Papua

  • Whatsapp

Manokwari, seputar-ntt.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya dan Gubernur Papua Barat Abraham Oktovianus Atururi sepakat mengajukan surat kepada permintaan Pusat untuk bisa mengoperasikan kapal milik PT Pelni seperti dulu lagi.

Untuk diketahui, beberapa tahun lalu, kapal Dobonsolo milik PT Pelni pernah melayani pelayaran rute Kupang NTT hingga ke Marouke, Papua. Namun sekarang rute itu sudah tidak lagi dilayari kapal milik Pelni. Kondisi ini mempersulit warga untuk bepergian dengan biaya yang relative murah.

“Saya dan Gubernur Papua akan membuat surat bersama kepada pemerintah pusat untuk meminta pelayaran kapal Pelni antar kedua wilayah,” kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya saat membawakan sambutan pada acara Pelantikan Ikatan Keluarga Besar Flobamora NTT, Provinsi Papua Barat, periode 2015-2020, Jumat, 25 September 2015.

Permintaan ini disampaikan Gubernur NTT karena warga NTT di Papua kesulitan untuk pulang kampung lantaran membutuhkan biaya besar. Selama ini perjalanan Papua-NTT dan sebaliknya membutuhkan biaya belasan juta rupiah.

Selain membuka jalur pelayaran antardaerah, kata Frans, kapal Pelni yang melayani dua daerah ini bisa membuka jalur ekonomi antarkedua daerah. “Kami bisa saling mengisi dalam bidang ekonomi untuk memperkuat daerah dan masyarakat di kedua daerah ini. Saya juga akan menyampaikan ini secara langsung kepada Presiden Jokowi.” Kata Lebu Raya.

Permintaan Lebu Raya ini disambut positif Gubenur Papua Barat Abraham yang juga berjanji akan melayangkan surat kepada pemerintah pusat agar memberikan kapal Pelni yang khusus melayani wilayah-wilayah di Indonesia bagian timur.

“Saya juga akan bersurat ke pemerintah pusat. Kita berdua (gubernur Papaua Barat dan Gubernur NTT) akan membuat surat kepada pemerintah pusat dengan tujuan yang sama.” Kata Abraham.

Ketua Ikatan Keluarga Besar Flobamora NTT di Provinsi Papua Barat, Clinton Tallo, mengatakan warga NTT yang berada di Papua Barat selama ini mengalami kesulitan untuk pulang atau berlibur ke kampung halamannya karena tingginya biaya tranportasi. Transportasi satu-satunya yang bisa digunakan hanya pesawat terbang yang biayanya sangat mahal. (sumber:nttsatu.com)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *