Djobo : Kerja Tulus Untuk Daerah, Meninggal Dihargai Merah Putih, Jika Tidak Dapat Handuk Kotor

  • Whatsapp

Kalabahi, seputar-ntt.com – Bupati Alor, Drs. Amon Djobo menegaskan, pejabat yang kerja tulus untuk daerah, meninggal akan dihargai dengan merah putih, jika tidak maka dapat handuk kotor.

Hal ini disampaikan usai dirinya melantik dan dan mengambil sumpah janji Pejabat Tinggi lingkup Pemkab Alor di ruang kerjanya, Senin, 20/7/2020 pagi.

Pejabat yang dilantik yakni :

1. Ilham Duru, S.sos. Jabatan lama, Kepala Kesbangpol. Jabatan baru, Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan.

2. Ir. Musa Laukamang, M.Si. Jabatan lama, Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Jabatan baru, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM.

3. Abdul Haris Kapukong, SH. MH. Jabatan lama, Kadis Pengelola Perbatasan Daerah. Jabatan Baru, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

4. Ir. Johanis B. N .Francis. Jabatan lama, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Jabatan baru, Kepala Dinas Pangan.

5. Drs. Thomas Edison Adang. Jabatan Lama, Kadis Pangan. Jabatan baru, Kepala KesbangPol.

6. Ir.Joseph E. Malaikosa. Jabatan lama, Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Jabatan Baru, Kadis Perhubungan.

7. Drs. Ec. J. P. Pulingmahi, MT. Jabatan lama, Kasat Pol PP. Jabatan Baru, Kepala Kepegawaian dan SDM.

8. Obed Bolang, S.Sos. Jabatan lama Kepala Dinas Lingkugan Hidup. Jabatan Baru, Kepala Badan Perencanaaan Penelitian dan Pengembangan.

9. Drs. Yulius Plaikol. Jabatan lama, Kadis Kepemudaan dan Olahraga. Jabatan baru, Sekretaris Dewan.

Kepada pejabat yang dilantik, Mantan Camat Pureman ini menyampaikan, diperiode kedua masa kepemimpinannya, tugas dan tanggung jawab sangatlah berat, sebab pejabat yang dipercayakan belum mampu memahami penggaran dana dan program.

“Jadi teman-teman yang terima jabatan ini harusnya dihargai dan dirawat sebagai sebuah berkat untuk bekerja baik. Coba lihat, setelah dilantik, mereka berpikir jabatan ini milik mereka, bukan masyarakat atau jabatan negara. Sombong dengan diri dan keluarga serta masyarakat,” tegasnya.

Untuk itu Amon berharap, para kepala harus membangun koordinasi dengan semua elemen dan komunitas sehingga jabatan tersebut berharga dan masyarakat dapat melihat kepantasan dan kelayakannya.

“Jabatan itu juga bukan untuk dibuat suka-suka. Saya harap mereka mengerti arti jabatan itu sendiri,” tutup Amon Djobo. (*Pepenk).

Komentar Anda?

Related posts