Kalabahi, seputar-ntt.com – Disangka penculik anak, seorang ibu di Alor berinisial PB menjadi korban salah tangkap di Desa Air Mancur Kecamatan Alor Timur Laut (ATL) Kabupaten Alor.
PB sempat dihakimi warga dan diamankan di Polsek ATL lalu dibawa ke Polres Alor untuk diperiksa lebih lanjut ini akhirnya dilepas setelah dinyatakan penculikan itu tidak benar.
Wakapolres Alor Kompol, M. Aried Sadikin, SH saat dikonfirmasi media di Polres Alor, Selasa, 11/2/2020 pagi menjelaskan, dari kronologi kejadian, PB yang disangkakan sebagai penculik anak ini seorang penderita lakalantas yang sedang mencari orang yang bisa mengobati dirinya.
“Ibu ini patah kaki nya karena kecelakaan. Lalu dibagian kepala belakang itu ada luka 12 jahitan karena dipukul suaminya. Jadi dia kesana mencari dukun untuk berobat,” kata Wakapolres.
Lanjut Arief Sadikan, saat kesana, PB bertemu dua orang anak perempuan dan ia hendak meminta bantuan mereka untuk mengantarnya ke dukun bernama Bapak Ima karena sebelumnya ia sudah cari tau.
“Tapi karena melihat kondisinya, anak-anak ini takut dan lari. Satunya lari menuju persawahan dan satunya lagi lari kedalam kampung dan berteriak. Lalu ada seorang ibu berteriak lagi akhirnya masa datang. Disitulah ia dibilang penculik,” tutur M. Sadikin.
Waktu kejadian tersebut sambungnya, ada anggota Polsek disana sehingga PB cepat diamankan dan ia sempat juga dihakimi masa, sampai berjubel-jubel datang ke Polsek sehingga dari Polres Alor mengirim anggota untuk mengamankannya.
“Jadi ini kesalhpahaman saja, tidak ada unsur pidananya. Orang tua dengan kondisi seperti itu mau culik anak sementara dia sendiri jalannya tidak normal,” ucapnya.
Atas kejadian ini, Kompol M. Arief Sadikin, SH berpesan kepada seluruh masyarakat jika kewaspadaan itu perlu tetapi jangan terlalu berlebihan.
“Lihat kondisi fisik dan keadaan orang. Kalau ada hal-hal yang mencurigakan, jangan lupa menyampaikan ke pihak kepolisian atau pemerintah setempat. Saya rasa orang tidak segampang itu orang melakukan penculikan apalgi disuatu kampung yang masyarakatnya hidup dengan kesederhanaan. Tetapi masyarakat juga sudah bisa waspada terhadap diri dan lingkungan sekitar,” pungkas Wakapolres. (*Pepenk)