Kupang, seputar-ntt.com – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kupang menyerahkan seorang ibu hamil terlantar asal Kampung Kawangu, Kabupaten Sumba Timur, TRB, yang terlantar selama dua minggu di Kota Kupang ke Rumah Perempuan Kupang (RPK). Dinsos juga menyerahkan beberapa logistik, seperti perlengkapan bayi, kain dan makanan.
Penyerahan dilakukan secara langsung Kadis Sosial Kota Kupang, dr. Joice Kansil, Lurah Airnona, Iban Manu, dan Babin Kamtibmas Kelurahan Airnona, Wens Reba, kepada Pihak Rumah Perempuan Kota Kupang yang diwakili Wakil Koordinator Rumah Perempuan, Wati, Ketua Bidang Pendampingan, Ester Mantaon.
Berdasarkan informasi dari Lurah Airnona, Iban Manu, TRB sejak berusia dua tahun setelah ayahnya meninggal di Sabu, ibunya memberikanya kepada orang Sumba bernama Anus Bili dan Martha Enjelina Bulu dan mengasuhnya sampai saat ini. Ia mengatakan, berdasarkan cerita yang disampaikan TRB, bahwa orang tua asuhnya di Sumba Timur tidak menginginkan dirinya hamil. Apalgi, oleh laki-laki yang tidak mampu membayar belis.
Selanjutnya, TRB diusir oleh orang tua angkatnya. Ia diantar oleh orang tua asuhnya ke pelabuhan dan dinaikkan ke Kapal Awu dan tiba di Kupang tangga 1 Januari 2015, tanpa ada barang bawaan. TRB hanya diinformasikan oleh orang tua angkatnya bawa ibunya bernama Bendelina Radja dan Son Bunga (alm).
Dikatakanya, di kapal ia menangis dan dibawa oleh penumpang kapal dan tinggal di Keluarga Oematan di Fatubesi. Selama di Fatubesi ia berupaya mencari keluarganya fam Bunga dan diinfokan bahwa mayoritas orang sabu di Airnona. Tanggal 14 Januari, ia ke Kelurahan Airnona pukul 23.00 Wita, dan ditemukan oleh Elias Bira.
Elias Bira berbaik hati dan menanyakan keperluanya dan setelah diceritakan TRB akhirnya ditampung di rumah Elias Bira. Setelah berkoordinas dengan RT setempat dan Lurah serta Babin Kamtibmas, akhirnya diinfokan ke Dinas Sosial untuk mengurusnya.
Dr. Joice Kansil, mengatakan, dirinya sudah berkoordinasi dengan Puskesmas Bakunase untuk memeriksa kehamilanya, selanjutnya baru diserahkan Rumah Perempuan Kupang.
Ia mengatakan, Dinsos Kota Kupang belum memiliki rumah sehingga, sehingga TRB dititipkan dimitra kerjanya Rumah Perempuan Kupang untuk ditampung sementara, karena saat ini TRB sedang hamil tua.
Ia mengatakan, TRB tidak boleh dititipkan di masyarakat karena masyarakat juga punya tanggungan lain dan terutama keamanan TRB yang sedang mengandung.
Ia mengatakan, Pemkot akan menyiapkan biaya persalinan di faskes. Pihaknya juga membawa logistis berupa pakaian dan makanan yang diserahkan ke Rumah Perempuan. Pihaknya juga sudah mengontak Dinsos Propinsi, jika ingin dipulangkan ke Sumba Timur menjadi kewenangan Dinsos Propinsi.
Sementara, pihaknya juga sudah mengontak Dinsos Sumba Timur untuk mencari tahu identitas orang tua asuhnya di sana, karena informasi awal ada pemaksaan dan kekerasan sebelum tiba di Kupang.
Ia berharap, di RPK bisa menangani dengan baik karena TRB tidak memiliki keluarga di Kupang dan masih mencari ibu kandungnya.
Ketua Bidang Pendampingan RPK Ester Mantaon, mengatakan, RKP sangat konsen dengan kerja kemanusiaan dan berterima kasih Pemkot Kupang membantu menyerahkan logistik.
Dikatakanya, selter di Rumah Perempuan sangat sederhana, tetapi aman. Banyak kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dititipkan oleh jejaring dari pemerintah dan TNI/Polri.
Ke depan, katanya, pihaknya akan melakukan konseling untuk mencari tahu lebih dalam persoalan yang dihadapi dan advokasi kasusnya.
“Kami akan melakukan pemulihan psikis sehingga bisa menceritakan kondisi yang sebenarnya,” katanya.(riflan hayon)