Dinobatkan Jadi Putra Kedu Moto dan Doa dari Lamboya Untuk Simon Petrus Kamlasi

  • Whatsapp

Waikabubak, seputar-ntt.com – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi di Gereja Kristen Sumba (GKS) Lamboya pada Minggu, (4/11/2024). Calon Gubernur NTT nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi (SPK) mrnunaikan ibadah Minggu bersama jemaat di sana. Dia didoakan oleh pendeta dan jemaat dalam perjuangan membawa NTT menjadi maju dan sejahtera.

Tak hanya didoakan, Simon Petrus Kamlasi juga dinobatkan sebagai putera Kedu Moto oleh pendeta dan jemaat. Sebuah marga yang memiliki makna dan sejarah yang dalam bagi masyarakat Lamboya. Kedu Moto tidak hanya sekadar nama; ia melambangkan tradisi dan warisan raja pertama di Lamboya dari suku Anamalangta.

Sejak pagi, gereja dipenuhi oleh warga yang datang dengan semangat tinggi. Ketika nama Simon Petrus Kamlasi disebutkan, suasana berubah menjadi meriah. Jemaat bersorak dengan teriakan khas orang Sumba, diiringi tepuk tangan yang menggema. Momen ini bukan hanya sebuah pengukuhan, tetapi juga refleksi dari rasa cinta dan harapan masyarakat terhadap seorang pemimpin yang dianggap membawa berkah bagi desa mereka.

Pendeta Elisabeth Lali Sulu, dalam sambutannya, menyatakan, “Munculnya Bapak SPK ke Desa kami ini kami lihat sebagai keluarga kami. Oleh karena itu, kami satu hati mengangkat Bapak Simon sebagai Kedu Moto.” Ucapan ini disambut dengan tepuk tangan meriah, menunjukkan dukungan padu dari seluruh jemaat.

Bukan kali pertama SPK mengunjungi Lamboya. Sejak tahun 2021, ia telah melakukan kunjungan berharga, termasuk mendampingi Maruli Simanjuntak dalam peresmian pompa hidran di desa tersebut. Keberadaan pompa hidran yang hingga kini masih dimanfaatkan menunjukkan kepedulian SPK terhadap kesejahteraan masyarakat. Inisiatif ini membuktikan bahwa komitmen SPK tidak hanya di atas kertas, tetapi nyata dan berdampak langsung bagi kehidupan sehari-hari warga.

Hari itu, masyarakat berkumpul untuk mendoakan kesuksesan SPK dalam perjalanan politiknya. Mereka melihat wajah SPK sebagai simbol harapan dan keberkahan. Dalam sambutannya yang menginspirasi, SPK menyatakan rasa cintanya kepada Lamboya, yang dianggapnya sebagai fondasi dari segala karyanya di Sumba Barat. “Saya kembali untuk memohon doa restu,” ungkapnya dengan penuh emosi.

Ia mengenang perjalanan sebelumnya, saat ia datang bersama Pangdam ketika masih menjabat sebagai Asisten Logistik. “Saya memang sangat kangen sama tempat ini,” ujarnya, mengekspresikan kedekatannya dengan masyarakat Lamboya. Dengan tulus, ia meminta dukungan doa agar perjalanan politiknya di NTT dapat berjalan lancar, dan impian yang dibangun bersama masyarakat dapat terwujud.

Nobatkan SPK sebagai Kedu Moto tidak hanya sekadar pengangkatan gelar, tetapi juga simbol persatuan dan harapan masyarakat Lamboya untuk masa depan yang lebih baik. Dukungan yang kuat dari warga mencerminkan keinginan mereka untuk memiliki pemimpin yang peduli dan mampu membawa perubahan positif.

Dengan semangat dan tekad yang terpancar dari setiap wajah, masyarakat Lamboya menunjukkan bahwa mereka siap mendukung SPK dalam perjuangannya. Momen ini menandai awal dari perjalanan baru, bukan hanya bagi SPK, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Sumba Barat. Dalam hati mereka, terpatri harapan akan masa depan yang lebih cerah, yang dibangun di atas fondasi cinta, doa, dan kebersamaan.***

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *