Deklarasi Victory-Joss di SBD, Lapangan Galatama Jadi Lautan Manusia

  • Whatsapp

Tambolaka, seputar-ntt.com – Deklarasi Pasangan Calon Gubernur dam Wakil Gubernur, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi di lapangan Galatama Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya pada Jumat (5/1/2017) dipenuhi puluhan ribu massa. Deklarasi Victory-Joss di Tambolaka tidak dihadiri oleh calon wakil Josef Nae Soi.

Acara deklarasi ini juga dilakukan untuk pasangan calon bupati dan wakil bupati Sumba Barat Daya, Markus Dairo Talu dan Gerson Tanggu Dendo. Lapangan Galatama menjadi Lautan Manusia yang datang dari berbagai pelosok di Sumba Barat Daya, Sumba Barat dan Sumba Tengah.

Dalam orasi politiknya, Viktor Laiskodat mengatakan, pemimpin harus seperti kuda yang memiliki kekuatan berlari dalam melakukan akselerasi pembangunan. Pemimpin saat ini kata Viktor tidak boleh lamban karena masyarakat membutuhkan pelayanan yang cepat dan maksimal.

“Pemimpin itu harus kuat seperti kuda. Kenapa kuda karena dia afalah lambang kekuatan, dimana ukuran kekustan itu disetarakan dengan kekuatan kuda. Kalau pemimpinya lamban, kspan rakyatnya sejahtera sementara jabatan yang diemban sangat terbatas. Jika Victory-Joss diberi kepercayaan maka kita akan melakukan akselerasi pembangunan diberbagai bidang,” kata Viktor yang disambut teriakan massa.

Viktor mengatakan, jika rakyat NTT memb akan melahirkan sebuah budaya pemerintahan eri legitimasi maka dalam pemerintahan yang baru nanti pihaknya akan melakukan pendekatan yang lebih mengedapankan persaudaraan ketimbang pendekatan yang formal semata. “ Kita bangun NTT dalam konsep yang lebih harmonais. Gubernur bisa minum kopi dengan Bupati sambil membicarakan tentang pembangunan diberbagai wilayah di NTT. Gubernur jangan hanya datang dengan formal lalu kemudian dengan seenaknya memberi perintah” ungkap Laiskodat.

Seorang Gubernur tegas Viktor Laiskodat, sudah tidak jamannya lagi duduk berpangku kaki kemudian ketika turun ke masyarakat disambut sebagai seorang raja. “Pemimpin NTT itu harus berani turun di sawah untuk menanam dengan para petani. Jangan datang ke sawah dengan pakai pantovel. Maso lumpur taga’e. sonde pulang-pulang lagi,” kata suami dari Yulie Laiskodat ini.

Selain itu, Viktor Laiskodat juga berjanji akan membangun pemerintahan yang bersih dan jauh dari praktek korupsi. Membangun NTT membutuhkan orang yang jujur dan tidak rakus sehingga impian masyarakat untuk hidup layak lewat berbagai pembangunan bisa tercapai. Banyak orang pintar di NTT kata Viktor, tapi karena tidak mampu menahan diri dari godaan untuk memperkaya diri dengan cara-cara yang tidak terhormat dan elegan.

“Kalo rakus dan mata tatutup maka maka jalan tabrak masuk jurang. Kenapa kita tetap menderita karena hati pemimpinnya tertutup. Banyak orang pintar di daerah ini tapi tidak mampu menahan diri dari godaan materi. Jika Tuhan berkenan dan masyarakat NTT memberi kepercayaan maka di jaman saya ketika lihat bupati yang pakai jam tangan mahal, saya akan copot dan jual untuk masyarakat. Kenapa begitu karna kita masih susah. Karena rakyat masih susah. Bulan-bulan begini, sudah tidak ada makanan lagi,” kata Viktor. (joey rihi ga)

Komentar Anda?

Related posts