Bupati Kupang : Yang Dapat Nilai Tinggi Tidak Mutlak Dapat Jabatan

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Bupati Kupang, Ayub Titu Eki menegaskan bahwa yang mendapat nilai tertinggi dalam tes lelang jabatan yang dilaksanakan di Kabupaten Kupang beberapa waktu lalu tidak mutlak mendapatkan Jabatan yang diinginkan. Nilai yang didapat seorang pejabat saat tes lelang jabatan hanya menjadi salah satu faktor penilaian untuk ditempatkan pada posisi tertentu.

“Tidak semua yang dapat nilai tinggi lalu secara mutlak mendapatkan jabatan yang dia inginkan pada saat tes lelang jabatan,” kata Titu Eki saat Jumpa Pers di Aula Rumah Jabatan Bupati Kupang, Selasa (20/5/2014).

Menurut Titu Eki, untuk menempatkan seseorang pada jabatan tertentu sesuai kompetensi yang dimiliki maka ada 16 indikator yang akan menjadi penilaian Baperjakat dan tes lelang jabatan hanya menjadi salah satu indikator yang akan dipertimbangkan.

“Kita lihat track record nya seperti apa selama lima tahun saya memimpin, kita sudah tahu. Ada yang pendidikannya S2 tapi dalam bekerja tidak sesuai dengan pendidikan tinggi yang diperoleh. Demikian juga ada yang Pendidikannya tidak terlelu tinggi tapi bisa bekerjasama dengan baik dalam tim,” katanya.

Untuk itu kata Titu Eki, tim Baperjakat Kabupaten kupang yang akan dikendalikan oleh Sekda dan Wakil Bupati akan bekerja untuk memebri penilaian kepada para pejabat yang akan menempati sebuah jabatan. Pasalnya Titu Eki menargetkan pada bulan Juni nanti akan dilakukan mutasi di Kabupaten Kupang.

“Nanti baperjakat akan kerja dan menggabungkan semua penilaian yang ada dari 16 indikator ini. Dari situ saya akan memebrikan pertimbangan baru kita usulkan ke Provinsi untuk persetujuan baru kita lantik,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa Bupati Kupang, Ayub Titu Eki mengaku kecewa dengan hasil tes lelang jabatan yang dilaksanakan Pemkab Kupang beberapa waktu lalu. Pasalnya dari ratusan pejabat yang ikut tes lelang jabatan, hanya enam orang yang nilainya mencapai angka 60, sedangkan yang lainnya mendapat angka merah.

“Untuk eselon II hanya dua orang yang nilainya 60 dari 200 lebih pejabat yang ikut tes, selebihnya hanya dapat nilai 50 bahkan ada yang hanya dapat nilai 20. Kita kecewa tapi mau bilang apa lagi, itulah kemampuan kita,” kata Titu Eki saat Jumpa Pers di Aula Rumah Jabatan Bupati Kupang, Selasa (20/5/2014).

Titu Eki memaparkan bahwa dari pejabatan eselon II yang mendapatkan nilai 60 ada dua orang, eselon III dua orang dan eselon IV dua orang. “Lucunya nilai tertinggi diperoleh eselon IV yang 68 hampir 70. Saya lihat saya juga kaget,” ungkapnya.

Dia mengatakan, dari hasil tes yang dilakukan ini, dirinya sebagai bupati sudah bisa mengukur kemampuan seorang pejabat sehingga saat ditempatkan dalam jabatan tertentu sudah ada rekomendasi dari nilai yang diperoleh saat tes lelang jabatan. “Para pejabat ini kan sudah ikut Diklat PIM, tapi hasilnya ternyata Pimpong,”katanya.

Titu Eki berkilah bahwa setelah pihaknya berdiskusi dengan tim pakar dari Undana, ternyata tingkat kesulitan soalnya cukup tinggi sehingga membuat para pejabat sulit untuk menjawab secara baik. “Tingkat kesulitan soal untuk eselon III misalnya sedikit lebih ringan dibandingkan eselon II, demikian juga dengan soal untuk eselon IV lebih ringan dibanding eselon II dan III,” katanya.

Dia juga mengakui bahwa saat mendapatkan hasil tes tersebut Sekretaris Daerah serta Wakil Bupati langsung berkoordinasi dengan Bupati apakah nilai tes tersebut diumumkan secara umum lantasan nilainya dibawah rata-rata. “Saya bilang supaya silahkan diumumkan secara resmi supaya semua terbuka bahwa itulah nilai yang mereka dapat,”pungkasnya. (joey)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment