BPOM Gelar KIE Dukung Masyarakat Jadi Konsumen Cerdas

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com — Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggelar kegiatan Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan, guna mendukung masyarakat menjadi konsumen yang cerdas.

Kegiatan yang digelar di Ballroom Grand Mutiara Kupang, Rabu (11/12/2019) ini, mengambil tema Menyiapkan Makanan Yang Aman, Mencegah Keracuban Massal di Pesta, yang dihadiri sekitar 300 Orang, yang didominasi mahasiswa dan ibu.

Pada kesempatan tersebut Kepala BPOM Provinsi NTT, Sem Lapik menjelaskan, untuk menghindari keracunan makanan massal di pesta, pengawasan bisa dengan mengetahui kandungan bahan berbahaya dalam makanan. Hal ini juga bisa membuat masyarakat menjadi konsumen yang cerdas.

“Yang sangat penting untuk diperhatikan diantaranya tanggal kadaluarsa, ijin edar,label, komposisi dan petunjuk penyimpanan yang aman sebelum kita mengolah dan mengkonsumsinya,” ujar Sem Lapik.

Dikatakan Sem Lapik, BPOM sediakan aplikasi  “http://cekbpom.pom.go.id/” CekBPOM.pom.go.id”, untuk mengecek bahan makanan minuman yang akan di konsumsi.

“Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian BPOM terhadap yang dengan mudahnya mendapatkan informasi dan produk makanan melalui internet,” ujar Sem Lapik.

Pihaknya berharap, peserta yang hadir tersebut dapat menjadi pelopor konsumen cerdas yang mampu mengolah makanan yang aman.

“Kami berharap, dapat menjadi pelopor konsumen cerdas dalam mempromosikan obat dan makanan aman, bermanfaat, dan bermutu kepada keluarga, tetangga, sahabat, dan teman terdekat,” harapnya.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melky Laka Lena menjadi nara sumber dengan materi Bagaimana Menyiapkan Makanan yang Aman Mencegah Keracunan Massal di Pesta.

Melky Laka Lena menyampaikan bahwa di Provinsi NTT ini beberapa kali terjadi keracunan massal disaat pesta, dan jarang pelakunya tertangkap.

“Dalam keramaian seperti pesta, tentu banyak orang yang ikut dalam mengolah makanan yang akan disajikan, maka disaat ada tamu yang keracunan akibat menyantap makanan yang ada, sulit didapat pelakunya,” tandas Melky Laka Lena.

Hal tersebut, ujar Melky Laka Lena, disebabkan tidak ada orang yang sengaja untuk menaruh racun di makanan, yang biasanya racin tersebut ada didalam makanan sebelum diolah.

“Memang lebih baik diselesaikan secara damai dan kekeluargaan, tidak perlu cari kesalahan .orang yang masak,” kata Melky Laka Lena.

Diakui Melky Laka Lena, makanan siap saji memang selalu rentan terhadap kandungan berbahaya seperti makanan jajanan di sekitar sekolah Kemungkinan diakibatkan sudah kadaluaras, dan tercampur dengan bahan berbahaya seperti formalin, boraks dan pewarna tekstil.

“Penyebab lain adalah cara pengelolaan makanan yang salah dan tidak higienis, cara penyimpanan dengan membiarkan di ruangan terbuka sehingga terkontaminasi dengan berbagai bahan dan partikel bebas berbahaya baik dari udara, hewan atau cara mencuci yang salah,” tandasnya.

Untuk itu, Melky Laka Lena memberikan lima tips menjaga keamanan pangan, yakni pilih bahan makanan yang layak dikonsumsi, pisahkan makanan mentah dan masak, jaga suhu makanan dalam penyimpanan, jaga kondisi tangan saat hendak makanan dan cuci bahan makanan dengan air bersih dan bahan pencuci yang aman.

Nara sumber lainnya, Chairun Nisa selaku Kepala Subdit Inspeksi Pangan Steril Komersil BPOM RI menjelaskan, dalam memastikan keamanan produk pangan bisa dengan menggunakan Cek KLIK atau Kemasan, Label, Izin Edar dan Kedaluwarsa.

“Untuk mengetahui produk obat dan makanan yang teregistrasi di tempat yang memiliki ijin resmi, merupakan langkah untuk ikut serta bersama BPOM  meningkatkan kesehatan masyarakat,” tegas Chairun Nisa.

Pihaknya mengajak masyarakat untuk  melakukan Cek KLIK dalam memilih Obat dan Makanan serta mencari informasi yang terpercaya dari sumber yang terpercaya.

“Jadilah konsumen cerdas, dengan mulai menerapkan Cek KLIK dan dapat disebarluaskan ke seluruh masyarakat,” pinta Chairun Nisa. (joey)

Komentar Anda?

Related posts