Ngada, seputar-ntt.com – Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, menegaskan, Bank NTT akan mendukung program seribu desa bambu yang digagas Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.
Alex Riwu Kaho mengatakan dalam rangka mendukung program Gubernur NTT, pihak Bank telah menjalin kerjasama dengan pihak Yayasan Bambu Lestari untuk membuka rekening bagi mama-mama Bambu guna menyalurkan dana yang di kelolah.
“Ke depan kita juga melihat potensi untuk membantu permodalan bagi mama-mama bambu yang ingin mengembangkan usaha baik di lahan sendiri maupun lahan pemerintah atau pihak lainnya agar terbangun sistem yang baru memanfaatkan potensi bambu,” katanya di lokasi penanaman Bambu di desa Menggeruda, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada, Rabu 13 April 2022.
Alex Riwu Kaho berharap sistem yang akan terbangun bisa menjadi penopang bagi masyarakat dan juga inspirasi untuk dunia perempuan yang mau bekerja memanfaatkan bambu menjadi salah satu potensi ekonomi baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk kebutuhan industri.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menargetkan terciptanya 1000 Desa bambu dibangun di Provinsi NTT. Langkah awal yang akan dilakukan adalah membentuk 200 desa bambu pada daerah-daerah potensial ditargetkan sampai tahun 2024. Untuk selanjutnya dari 200 desa yang ada akan memberikan dampak minimal 5 desa pada daerah sekitar sehingga akan menghasilkan 1000 desa bambu.
Gubernur NTT yang akrab disapa VBL mengakui sebuah gerakan besar yang telah dilakukan oleh Bupati Ende, Nagekeo dan Ngada telah dilakukan sebelumnya oleh dua orang tokoh bambu yaitu Mama Linda dan Pak Nani Aoh (Mantan Bupati Ngada dan Nagekeo). “Mereka meninggalkan legacy yang cukup banyak untuk kita hari ini dan saat ini kita melanjutkan,” sebut Gubernur NTT.
Menurut VBL, Bambu memiliki masa depan yang luar biasa karena dunia akan menuju ke bambu tidak lagi mempergunakan kayu karena akan merusak hutan. “Langkah yang dilakukan Bupati Ende, Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai dan Manggarai Barat itu sebuah gerakan perubahan yang luar biasa dengan dipelopori oleh mama-mama bambu. Ini pesan yang sangat baik karena mengembalikan ekologi yang rusak, membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya mama-mama bambu yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan hari ini mereka punya penghasilan,” tandas mantan ketua Fraksi NasDem DPR RI ini.
Selanjutnya kata VBL, pemerintah akan menggerakkan industri bambu yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja. “Di negara lain mereka hanya mengejar perbaikan ekosistem ekologinya dan kita ada beberapa hal yang sekaligus mampu kita buat untuk menolong masyarakat,” kata VBL.
Ia mengatakan, apa yang telah dibuat ini telah disampaikan kepada Bapak Presiden RI sehingga sebelum kehadiran Presiden nantinya akan dihadiri oleh menteri Koperasi. “Nanti tanggal 14 April 2022, Bapak menteri Koperasi datang untuk memastikan bahwa kita bisa mulai dengan 5 industri pabrik bambu desa. Dan bila itu dilakukan, begitu Presiden datang, kita harapkan ada pabrik besar untuk menjaga seluruh bambu yang kita tanam ini industrinya tidak keluar Provinsi tapi akan dibangun di Flores yang akan menampung seluruh bambu yang kita tanam hari ini,” tegas Gubernur Laiskodat.
Sementara Bupati Ngada Andreas Paru mengungkapkan terima kasih pada Gubernur dan Yayasan Bambu Lestari karena dengan program yang luar biasa memberikan manfaat bagi masyarakat. “Mana pernah kita bayangkan kalau bambu ini akan luar biasa. Selama ini kita hanya membayangkan bambu untuk bikin pondok, kandang ternak, bikin rumah, tidak lebih dari itu. Dan sekarang luar biasa,” sebut Bupati Andreas disambut tepuk tangan seluruh masyarakat yang hadir.
Menurut Andreas untuk Kabupaten Ngada data terakhir tahun 2020 terdapat kurang lebih 90 ribu rumpun bambu dan kurang lebih 28 juta batang bambu. Sementara lahan yang bisa ditanam bambu ada sekitar 46 ribu Ha. “Bisa kita bayangkan kalau tanam 5×5 meter berarti membutuhkan bibit itu jutaan bibit. Dari jutaan bibit itu kita bisa bayangkan berapa banyak nilai ekonomi yang akan masuk di kelompok-kelompok mama-mama bambu dan sebagainya. Karena itu saya ajak masyarakat untuk meresponnya program ini dengan sebaik-baiknya,” kata Andreas.
Mama Ince Sadho ketua kelompok tani mama-mama Bambu desa Menggeruda mengakui sejak hadirnya program bambu telah memberikan manfaat bagi peningkat ekonomi keluarga. “Harus kami akui bahwa sejak adanya progran penanaman bambu ini sungguh membantu meningkatkan ekonomi keluarga dari yang sebelumnya kami tidak bisa menghasilkan apa-apa,” ungkap Mama Ince dengan polosnya di hadapan Gubernur NTT.
Mama Ince berharap agar program yang baik ini tetap ditingkatkan sehingga semua mama-mama di desa Menggeruda maupun di desa-desa lainnya di Kabupaten Ngada bisa memiliki penghasilan karena menekuni usaha melalui tanam bambu. “Terus tingkatkan agar kami mama-mama bambu bisa mendapatkan penghasilan,” imbuhnya. (***)