Bangun Jalan dan Pariwisata, Pemkab Manggarai Timur Pinjam 150 Miliar ke Bank NTT

  • Whatsapp
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Desa Compang Ndejing, Kecamatan Borong, Sabtu (16/4/2022).

Borong, seputar-ntt.com – Dalam rangka mempercepat pembangunan dalam di wilayah Kabupaten Manggarai Timur, Bupati Agas Andreas melakukan penjaman daerah ke Bank NTT. Dia berharap dengan modal pinjaman dari Bank NTT, pembangunan infrastruktur jalan di Manggarai Timur akan lebih cepat.

“Dengan adanya pinjaman daerah ini maka persoalan infrastruktur jalan yang selama ini menjadi keluhan masyarakat akan segera terjawab,” kata Agas Andreas.

Selain untuk membangun jalan kara Agas andreas, pinjaman daerah dari Bank NTT juga dipergunakan untuk membangun pariwisata di Manggarai Timur. Bukan hanya pariwisata, dana tersebut juga digunakan untuk penguatan bagi UMKM di Manggarai Timur.

“Selain jalan, kita juga gunakan untuk bangun pariwisata di Manggarai Timur. Juga UMKM akan kita bantu dengan modal pinjaman daerah tersebut,” pungkas Agas Andreas.

Untuk diketahui penandatanganan akta pinjaman daerah antara Bank NTT dan Pemda Kabupaten Manggarai telah dilakukan Direktur Utama Bank NTT danh Bupati Manggarai timur Agas Andreas pada Sabtu (16/4/2022) di lokasi Pasar Bobou, Bajawa.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), mengapresiasi Pemda Kabupaten Manggarai Timur yang telah mengambil langkah yang tidak biasa lewat pinjaman kepada Bank NTT dengan regulasi yang lebih sederhana.

“Saat ini seluruh regulasi terkait percepatan pembangunan masyarakat, dalam pembiayaan pembangunan dibuat semakin mudah agar kita mampu melakukannya dengan baik. Untuk itu kalau kita pinjam uang, maka kita akan menang waktu. Cicil waktu dengan cicil uang itu beda. Selama ini salah nya uang nya tidak cicil, waktunya dia cicil. Celaka nya waktu tidak bisa balik ke belakang. Untuk itu, momentum menjadi sangat mahal untuk tidak bisa dibeli oleh siapapun,” kata Gubernur Viktor Laiskodat.

Mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI itu mengatakan, pinjaman daerah memberikan pesan bahwa seseorang sedang berjuang untuk bergerak maju melawan waktu. Keterbatasan APBD membuat pembangunan tidak melaju dengan cepat, sehingga seorang kepala daerah perlu memikirkan cara lain dalam rangka melakukan akselerasi pembangunan di Kabupaten masing-masing.

“Pinjaman daerah itu tidak sesederhana kita sedang pinjam uang. Tidak! Itu memberikan pesan kepada siapapun bahwa pembangunan di daeeah ini, yang dibiayai oleh APBD juga ikut berperan serta untuk dibiayai oleh lembaga keuangan dalam rangka mempercepat kebutuhan dan kepentingan rakyat yang selama ini hanya didanai atau dibiayai oleh APBD yang cenderung sangat terbatas, apalagi perencanaan pembangunannya semua dibagi sama rata,” sebut gubernur.

Indikator pembangunan kata Viktor Laiskopdat tidak selalu pada segi kuantitas, tetapi lebih diutamakan kualitas dan berdampak signifikan pada masyarakat. “Kalau kerja banyak tapi kecil-kecil tentu kurang dirasakan masyarakat. Tapi kalau kerja sedikit tapi berdampak besar kepada masyarakat, itu yang perlu dilakukan. Jadi seluruh hal yang berkaitan erat langsung terhadap kebutuhan dasar, itu harus dapat dikerjakan besar,” tandas gubernur.

Untuk itu, gubernur sangat menyayangkan adanya pemikiran sejumlah pihak yang masih menyangsikan soal resiko pengembalian pinjaman daerah.  “Banyak yang masih pikir bayar pakai apa nanti (pengembalian pinjaman daerah). Itu bukan bayar pribadi, tapi negara. Ada yang bilang nanti kabupatennya bangkrut kalau pinjam. Itu tidak ada begitu. Itu negara punya tanggung jawab,” tegas gubernur. (***)

 

Komentar Anda?

Related posts