Kupang, seputar –ntt.com– Memperkaya rasa sekaligus memanjakan pelanggan, dengan menu berbahan dasar ayam, Waroenk Resto and Cafe hadirkan Ayam Bakar Waroenk.
“Selama ini, berbagai varian menu berbahan ayam sudah banyak disajikan manajemen, seperti Nasi Ayam Goreng Jomblo, Nasi Ayam Goreng Surabaya, Ayam Goreng Lado Ijo di Waroenk Oebufu atau Ayam Goreng Kremesan dan Ayam Goreng Sambal Terasi di Waroenk Podjok. Dan kali ini kami berinovasi dengan menghadirkan menu baru yaitu Ayam Bakar Waroenk,” terang Public Relation and Representative Admin Waroenk, Merlin Sinlae dalam keterangan resminya belum lama ini di Waroenk, Jalan WJ Lalamentik, Oebufu, Kupang.
Diakui Merlin, keragaman kuliner Nusantara tidak ada habisnya, demi memperkaya khazanah terkait makanan di Indonesia yang selalu menggiurkan.
“Ayam salah satu bahan makanan yang paling banyak digunakan, bahkan negara-negara Asia, baik ayam kampung maupun ayam potong, yang saat ini menjadi salah satu bahan daging yang paling banyak dikonsumsi penikmat kuliner,” terang Merlin.
Diakui Merlin, kreasi makanan yang menggunakan bahan dari unggas ini digemari lantaran keefisienannya. Dan peternak tidak terlalu sulit dalam mengembangbiakannya, karena ditunjang teknologi mutakhir dalam peternakan, terutama pakan.
Untuk itu, lanjut Merlin, sebagai salah satu resto dan kafe representatif yang sudah menjadi destinasi kuliner di Kota Kupang, Waroenk tidak ketinggalan mengangkat menu populer tersebut.
“Ayam Bakar Waroenk yang dibanderol harga promo Rp 30 ribu, rasanya berbeda dibandingkan menu berbahan ayam yang sudah diluncurkan sebelumnya,” tandasnya.
Perbedaan tersebut, papar Merlin, dalam hal racikan dan olahan bumbunya, terlebih sebelum dibakar ayamnya ‘diungkep’ (direndam) dengan bumbu-bumbu khas sehingga terasa gurih.
“Telebih ayam bakar ini dipaketkan dengan sambal terasi dan nasi, sehingga menambah kelezatannya,” tambah Merlin.
Terkait sasaran target penjualan yang ingin dicapai manajemen atas peluncuran menu baru itu, papar Merlin, tidak ada bedanya dengan menu yang lain, tetapi tetap optimistis akan menjadi menu ikonik.
“Melihat animo pelanggan terhadap menu berbahan ayam yang sudah diluncurkan sebelumnya, kami optimistis Ayam Bakar Waroenk bakal disukai dan menjadi menu favorit penikmat kuliner di Kota Kupang,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, kehadiran menu Ayam Bakar Waroenk bisa memberi pilihan berbeda, bagi penikmat ayam yang sudah bosan makan ayam goreng atau bakar yang biasa-biasa saja.
Perlu diketahui, ayam bakar atau juga sering disebut ayam panggang merupakan makanan berbahan unggas, yang sudah masif dikonsumsi penduduk dunia, terutama penduduk Asia dan Amerika.
Kegemaran sebagian besar masyarakat dunia dalam mengonsumsi daging ayam dapat dilihat dari ukiran-ukiran Babylon sekitar 600 sebelum masehi (SM) yang menampilkan ayam sebagai makanan.
Ayam juga merupakan daging yang paling laris diperoleh ketika zaman pertengahan. Penggunaan daging ayam di Amerika Serikat (AS), meningkat lantaran kekurangan persediaan daging sapi pada Perang Dunia II.
Di Eropa, pada 1996 konsumsi daging ayam meningkat drastis dibandingkan daging sapi. Hal tersebut terjadi sehubungan merebaknya isu terkait penyakit bovine spongiform encephalopathy (BSE) atau lebih dikenal sebagai penyakit sapi gila di Indonesia. (ira)