Aset Pariwisata Bernilai Ratusan Juta di Wairterang Terbengkalai, DPRD Sikka Minta Kadis Turun Tangan

  • Whatsapp

Maumere,seputar-ntt.com – Beberapa aset Pemkab Sikka dalam kawasan obyek Wisata Taman Laut gugus pulau Teluk Maumere di Wairterang, Kecamatan Waigete terbengkalai dan nyaris roboh. Aset di sana terdiri dari tiga buah lopo, sebuah bangunan utama yang dilengkapi dengan dua buah WC/kamar mandi, satu bak penampung air dan sebuah bangunan pos jaga.

Pantauan wartawan, Sabtu (18/11/2017) siang, kondisi bangunan-bangunan tersebut sangat memprihatinkan. Tampak atap bangunan utama rusak parah akibat tertimpa pohon tumbang. Selain itu, semua bangunan dipenuhi coretan-coretan aksi vandalisme.

Lainnya lagi, atap tiga buah lopo jebol dan mejanya nyaris putus dimakan karat. Lebih dari itu, kawasan tersebut dipenuhi sampah plastik dan dahan-dahan pohon. Sementara sebagian besar pagar kawat yang mengelilingi areal itu hancur berantakan.

Pemandangan ini jauh berbeda dengan sebuah cottage yang berada tepat di sebelah timur aset pemkab tersebut. Di situ berdiri “Sunset Cottage” yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara. Tidak kalah ramai, ada juga sebuah bangunan sederhana di sebelah timur “Sunset Cottage” yang dijadikan sebagai homestay namanya “Sante-sante Cafe Resto dan Home Stay”. Dari sana biasanya para turis dimanjakan dengan panorama matahari terbenam dalam lengkungan Teluk Maumere yang terkenal dengan keindahan taman lautnya.

Miris memang, kondisi ini dibiarkan hampir tiga tahun sejak didirikan tahun 2014 silam. Hingga saat ini pun belum ada upaya dari pemkab Sikka melalui Dinas Pariwisata untuk memperbaikinya.

Anggota DPRD Sikka Fraksi PKPI, Faustinus Vasco yang ditemui seputar-ntt.com, Sabtu (18/11/2017) siang mengaku kecewa dengan ulah Dinas Pariwisata yang membiarkan aset pemkab Sikka itu terlantar.

Vasco, sapaannya, secara tegas meminta Dinas Pariwisata segera membersihkan dan mengamankan pohon yang tumbang serta memperbaiki aset yg dibiarkan selama ini karena dapat merugikan daerah.

“Aset ini mendukung sektor unggulan tapi dibiarkan sehingga tidak terurus. Ini sangat merugikan daerah terlebih dalam hal upaya peningkatan PAD dari sektor unggulan ini,” papar mantan Kepala Desa Habi ini.

Dikatakan Vasco, bila Dinas Pariwisata tidak mau mengelolah kawasan tersebut maka bisa diberikan ke pihak ke III sehingga pemanfaatannya maksimal.

“Kita bisa belajar dari Sunset Cottage, Warang Beach, Anker Mi dan sejumlah cottage lainnya. Mereka mengurus dan menggerakan aset ini sehingga tentunya akan menjadi nampak bahwa pariwisata sebagai sektor unggulan adalah benar-benar unggul,” imbuh Vasco.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Sikka, Kensius Didimus yang dihubungi seputar-ntt.com, Sabtu (18/11/2017) siang, mengungkapkan pihaknya sedang membuat kesepakatan (MoU) dengan pemerintah Desa Wairterang untuk diambil alih oleh Desa setempat.

Menurutnya bangunan yang ada pernah dicat kembali oleh pihak Desa Wairterang. Karena itu, dirinya belum mengetahui kondisi yang terjadi di lokasi tersebut.

“Terima Kasih, Kami sedang buat MoU dengan desa dan BPD desa Wairterang soal pemanfaatannya,” ujar Kadis Kensius.(tos)

 

 

 

Komentar Anda?

Related posts