Kupang, seputar-ntt.com–Nilai Tukar Petani pada April 2018 mencapai 103,63, mengalami penurunan -0.82 Persen. Dibandingkan bulan Maret 2018.
“NTP April 2018 sebesar 103,63, artinya pendapatan petani lebih baik dibandingkan dengan pengeluarannya,” ujar Kepala BPS provinsi NTT, Maritje Pattiwaellapia saat jumpa pers, Rabu (2/5/2018) di ruang rapat BPS setempat.
Menurut Maritje Pattiwaellapia, penghitungan NTP ini mencakup lima subsektor, yakni subsektor padi dan palawija, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan.
Secara rinci Maritje Pattiwaellapia mengutarakan, NTP NTT yang sebesar 103,63 tersebut, dengan NTP masing-masing subsektor tercatat 107,09 untuk subsektor tanaman padi-palawija, 99,78 untuk subsektor hortikultura, 100,06 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat, 105,58 untuk subsektor peternakan dan 107,37 untuk subsektor perikanan.
Pada kesempatan tersebut, Maritje Pattiwaellapia mengemukakan di daerah pedesaan terjadi deflasi pada bulan April 2018 sebesar 0,17 Persen. Subkelompok yang mengalami deflasi adalah bahan makanan 0,38 Persen dan sandang 0,23 Persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami Inflasi adalah makanan jadi 0,07 Persen, perumahan 0,12 Persen, Kesehatan 0,00 Persen, pendidikan 0,05 Persen dan transportasi 0,06 Peran.
Diakui Maritje Pattiwaellapia, untuk harga gabah ditingkat petani dan penggilingan bulan Maret dan April 2018 cukup stabil yakni Rp 5.125 ditingkat petani dan Rp 5.450 ditingkat penggilingan.
“Sedangkan harga beras perkembangan di penggilingan alami penurunan baik jenis premium., Medium, maupun jenis rendah,” tuturnya. (ira)