Maumere,seputar-ntt.com – Sabtu (4/3/2017) pagi, rombongan Bupati Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera dan Wakil Bupati Sikka, Paolus Nong Susar serta Ketua Penggerak PKK Kabupaten Sikka, Irma Tibuludji tiba di Pelabuhan Rakyat Wuring, Kecamatan Alok Barat. Rombongan yang membawa serta unsur Forkompinda Kabupaten Sikka ini menuju Pulau Parumaan, Kecamatan Alok Timur menggunakan dua kapal milik Dinas Perhubungan Kabupaten Sikka untuk meresmikan jaringan air bersih yang baru selesai dibangun di sana.
Bupati Ansar dan Wakil Bupati Paolus disambut oleh ratusan penduduk di pelabuhan Parumaan dengan pengalungan selendang. Tidak begitu lama, Bupati Ansar yang terus didampingi Wabup Paolus dan Ketua DPRD Sikka, Rafael Raga menuju ke tempat penandatanganan prasasti.
Disaksikan wartawan, Bupati Ansar mengambil spidol berwarna kuning lalu membubuhi tanda tangan di atas prasasti namun tidak ada coretan tanda tangan sang Bupati karena spidolnya kehabisan tinta. Akhirnya spidol diganti dengan yang berwarna hitam barulah tanda tangan sang Bupati kelihatan jelas di atas prasasti. Melihat hal itu, Rafael sontak berguyon sehingga semua orang tersenyum-senyum.
“Kalau pakai yang warna kuning memang agak susah,” ujar Rafael singkat.
Usai membubuhkan tanda tangannya, Bupati Ansar mempersilahkan Rafael untuk membuka keran air sebagai tanda diresmikannya jaringan air tersebut.
Bupati Ansar dalam sambutannya menghimbau masyarakat Desa Parumaan agar menjaga semua sistem jaringan air yang sudah dipasang sehingga dapat bertahan lama.
“Sekarang air minum sudah ada, saya minta masyarakat bisa jaga supaya air yang sudah keluar ini jangan terhenti. Karena itu jangan lupa bayar iuran,” tegas Bupati Ansar.
Dikatakan Bupati Ansar, pemerintah desa dapat mengalokasikan dana untuk merawat jaringan perpipaan dan biaya operasional.
“Dana Desa sekarang cukup besar sehingga pemerintah desa bisa alokasikan dana untuk jaringan air minum ini. Saya mau pemerintah desa akomodir dalam Peraturan Desa dan bentuk Badan Usaha Milik Desa untuk kelola air minum ini,” papar Bupati Ansar.
Bupati Ansar juga berharap agar masyarakat Desa Parumaan dapat bekerja sama dengan masyarakat Desa tetangga yakni Desa Kojadoi dan Desa Koja Gete dalam urusan pengelolaan air minum tersebut.
“Masyarakat Desa Parumaan jangan hanya diam saja karena sudah dapat air tetapi harus bekerja sama dengan desa Koja Gete yang ada di Pulau Besar karena sumber airnya dari sana. Paling kurang harus pergi melakukan penghijauan di sekitar daerah mata air sehingga debit air stabil. Dengan begitu air bersih di sini akan selalu ada,” imbuh Bupati Ansar.
Untuk diketahui, jaringan air minum yang terpasang di Desa Parumaan merupakan alokasi dari dana DAK tahun 2016 senilai Rp. 1,1 milyar. Jaringan air bersih sepanjang 7 Km ini, menggunakan sistem perpipaan yang mengikuti bawah laut.
Warga Tidak Jauh-Jauh Dapat Air
Salah satu warga yang ditemui wartawan mengaku senang dengan adanya jaringan air minum yang dibangun oleh pemerintah Kabupaten Sikk di Desa Parumaan. Menurutnya, sebelum jaringan air minum dibangun ia harus mengambil air di sumur tetangga yang jaraknya lumayan jauh. Namun sekarang ia tidak jauh-jauh lagi menenteng jerikennya karena sudah ada keran air di depan rumahnya.
“Air sudah jalan satu bulan lalu dan kami senang karena untuk dapat air tidak jauh-jauh lagi,” ujarnya.
Dikatakannya, masyarakat Desa Parumaan siap untuk membayar iuran secara teratur jika memang diminta oleh petugas.
“Dari bulan lalu belum ada iuran untuk kami tetapi kalau pemerintah bilang harus bayar ya kami bayar supaya tidak ada masalah dengan air minum. Kalau Pak Ansar bilang tidak ada iuran juga kami senang,” sambungnya.
Pantauan wartawan, keran-keran air terpasang rapi di beberapa titik dilengkapi dengan meteran air. Tampak setiap empat rumah penduduk terdapat satu titik keran air sehingga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan air bersih.(chs)