6.952 Siswa SMA/SMK di Kota Siap Hadapi UN

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Sebanyak 6.952 siswa SMA/SMK di Kota Kupang siap menghadapi Ujian Nasional (UN) yang akan segera digelar. “Untuk tingkat SMA diikuti sebanyak 4.593 siswa dan tingkat SMK sebanyak 2.399 siswa,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Kota Kupang Jerhans Ledoh kepada wartawan di kantor DPRD, Kamis  (26/3/2015).

Ledoh menjelaskan, peserta UN ini tersebar di 25 SMA penyelenggara UN dan 14 SMA titipan, sedangkan untuk SMK sebanyak 17 sekolah penyelenggara dan empat sekolah titipan.
UN dilaksanakan dalam 266 ruangan dengan 532 pengawas untuk tingkat SMA. Sedangkan untuk SMK terdapat 300 orang.

“Saat pelaksanaan UN nanti, pengawasannya dilakukan secara silang, dan silang guru mata pelajaran misalnya kalau guru Bahasa Indonesia maka tidak mengawas mata pelajaran yang ada saat UN,” jelas Ledoh.

Untuk penentuan kelulusan, lanjutnya, persentase pembobotannya ujian sekolah 40 persen 60 persen untuk nilai rata-rata raport, dan 50 persen nilai hasil ujian nasional. Penentuan kelulusan ditentukan oleh sekolah.

“Hasil ujian nasional itu hanya sebagai pemetaan untuk melihat mutu kira-kira kita berada di posisi mana tapi itu bukan penentu satu-satu kelulusan,” katanya.

Terkait anggaran, Ledoh mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui Dinas PPO telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,244 miliar,  untuk membiayai beberapa komponen kegiatan yang ada di sekolah termasuk biaya transport untuk pengawas dan kelengkapan siswa yang ada kaitan dÉngan pelaksanaan UN maupun ujian sekolah.
“Untuk tahun ini hanya SMKN 1 Kupang saja yang gelar UN online. SMA Giovanni, SMA Mercusuar dan SMAN 3 sudah kita tawarkan, namun perangkatnya belum lengkap,” jelasnya.

Terkait pendistribusian soal UN, Ledoh mengatakan, baru akan didistribusian H-3 UN, namun saat ini soal UN sudah mulai didrop oleh pencetak soal UN ke daerah-daerah yang topografinya sulit dijangkau. Langkah itu dilakukan untuk menghindari keterlambatan yang dapat menyebabkan UN tak dapat dilaksanakan serentak seperti yang terjadi tahun 2013 lalu.(riflan hayon)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *