195 Warga Ende Terinfeksi HIV/AIDS

  • Whatsapp

Ende,seputar-ntt.com – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Ende menyebut sebanyak 195 warga Ende terinfeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS). Jumlah ini menempatkan Kab. Ende pada peringkat ke 7 (tujuh) sebagai daerah dengan pengidap virus HIV/AIDS terbanyak di 21 Kab/Kota Provinsi NTT.

“Data yang kami peroleh dari tahun 2005 sampai bulan Juni 2017 jumlah pengidap HIV/AIDS mencapai 195 orang yang terdiri dari 151 penderita AIDS dan 44 penderita HIV dengan jumlah penderita meninggal sebanyak 105 orang”, kata Pengelola Program KPA Ende,Valenrianus A. Raki,Jumat 15 September 2017.

Jumlah yang tidak terdata,menurutnya masih sangat banyak karena virus ini seperti fenomena gunung es yang sangat berbahaya. “Virus ini menyebar hampir disemua Kecamatan,semua kelompok usia,dan juga berbagai kelompok profesi,”katanya.

Menurutnya,faktor penularan HIV/AIDS di Ende paling besar melalui hubungan seks tanpa pengaman dengan tingkatan paling tinggi Hetero Seks,diikuti Perinatal,Homo Seks dan Penasun.

Lanjut Valen,banyak kendala yang dihadapi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, yang pertama terkait minimnya anggaran pada KPA Ende,” Tahun 2017 anggaran kami hanya Rp 250 juta dan jumlah ini turun bila dibandingkan pada tahun 2016 sebesar Rp 275 juta, sedangkan DPRD Ende sendiri sudah mengeluarkan Perda inisiatif pada tahun 2016 untuk mengatur HIV/AIDS,dengan minimnya anggaran kami kesulitan melakukan sosialisasi dan edukasi langsung dengan masyarakat sedangkan Kab. Ende ini sangat luas memiliki 278 Desa/Kelurahan. Kedua,kurangnya tenaga kesehatan terlatih pada tingkat Puskesmas. Ketiga,belum ada komunitas Warga Peduli AIDS (WPA) pada tingkat Desa/Kel.

Dan yang terakhir kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengecek HIV/AIDS melalui pemeriksaan langsung melalui proses konseling, “sangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan melalui proses konseling sehingga ketika diketahui positif terinfeksi HIV/AIDS akan diterapi dengan Anti Retroviral (ARV) atau obat untuk melawan virus HIV dan meningkatkan Immuno/daya tahan tubuh”.

“Silahkan datang dan lakukan pemeriksaan langsung melalui proses konseling secara gratis ke layanan VCT yang ada di RSUD  Ende,RS St. Antonius Jopu dan Puskesmas demi kebaikan diri kita sendiri,keluarga,anak-anak, dan orang disekitar kita” katanya mengajak.(EK)

Komentar Anda?

Related posts