Warga GMIT Rayakan 400 Tahun Kristen Protestan Masuk Kupang

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Warga Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) merayakan 400 tahun agama protestan masuk ke Kupang Nusa Tenggara Timur sejak tahun 1614. Perayaan ini akan digelar pada 31 Oktober 2014 dengan tema Jadikanlah semua bangsa murid KU. Kegiatan ini juga melibatkan semua warga gereja protestan yang ada di 44 Klasis dibawah sinode GMIT.

Demikian dikatakan Ketua Panitia perayaan 400 tahun kriten protestan masuk Kupang, Dr Jhony Kiuk, MM saat jumpa pers di Gereja Kota Kupang, Kamis (30/10/2014).

“Ini adalah kali pertama kita rayakan masuknya kristen protestan di Kupang. Ada berbagai kegiatan yang kami gelar dan puncak acaranya pada 31 Oktober 2014 yang ditandai dengan prosesi dari benteng Concordia yang saat ini menjadi Yonif 743,” kata Jhony.

Tujuan dari kegiatan ini kata Jhony adalah untuk mengenang kembali napak tilas perjalanan dan perkembangan kristen protestan di Kupang dan sekitarnya. “Banyak yang tidak tahu tentang sejarah dan perkembangan gereja sehingga kita mau ini dirayakan setiap tahun,”jelasnya.

Dalam memeriahkan perayaan 400 kristen protestan masuk Kupang, Panitian menggelar berbagai kegiatan seperti pengobatan gratis, pembuatan monumen dan situs, lomba menulis sejarah gereja dan kegiatan lainnya.

“Perayaannya kita lakukan selama 1 tahun dan dimulai pada 31 Oktober 2014. Sepanjang satu tahun ini ada berbagai kegiatan yang kita gelar termasuk seminar internasional tentang perjalanan gereja,” katanya.

Menurutnya, Agama Kristen Protestan di Kupang, awalnya dibawa oleh pendeta dari Belanda bernama Matheus Van Der Broek dan gereja pertama dilakukan di benteng Concordia dengan jumlah jemaat atau pengikut sebanyak 22 orang.

“Pendeta Belanda yang pertama kali tiba di Kupang ialah Drs. Matheus Van der Broek pada tahun 1514. Corak gereja ialah Protestan (Hervormd). Sejalan dengan yang umum berlaku diutamakan pemeliharaan rohani pegawai VOC dalam Benteng Corcondia. Pekabaran Injil keluar benteng belum dilaksanakan secara sistematis dan serius kecuali bila ada waktu luang,” paparnya.

Pendeta Van der Broek harus cepat pulang. Kemudian pulau dan jemaatnya dilupakan untuk lebih kurang 50 tahun. Pada tahun 1670 ditempatkan Ds. Key Sero Kind di Kupang. Belum lama ia diganti oleh Ds. A. Corpius tahun 1687 yang setahun kemudian wafat. Terhitung dari tahun 1688 sampai tahun 1730 hanya terdapat 8 kali perkunjungan oleh pendeta dari Batavia (Jakarta).

Saat ini kata Jhony Umat Protestan yang menjadi anggota GMIT saat ini sudah mencapai 1 juta lebih orang yang tersebar di 44 klasis diseluruh indonesia. “Ini baru anggota GMIT tidak termasuk dari denominasi lain yang juga protestan,” ungkapnya.(joey)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *