Walikota Berkantor di Alak, Warga Minta Bangun Pasar

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Warga Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang, meminta Pemerintah untuk membangun pasar  yang layak diwilayah tersebut. Pasalnya warga kesulitan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Permintaan itu disampaikan Pdt. H Toulasik, kepada Walikota Kupang, Jonas Salean, saat berkantor di Kelurahan Alak, Kamis (28/1/2016).

Toulasik mengatakan, seiring pertumbuhan penduduk yang kian pesat di Kelurahan Alak dan kelurahan-kelurahan tetangga maka sudah saatnya mendapatkan sebuah pasar yang layak. Menurutnya, warga kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok maupun kebutuhan sehari-hari, karena pasar terdekat berada di Kelurahan Fatubesi. Warga Alak harus mengeluarkan biaya ekstra, waktu dan tenaga jika ingin membeli kebutuhan di pasar.

“Pasar telah menjadi kebutuhan kami masayarakat alak umumnya. Kami sering kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok, apalagi kalau mau mengadakan pesta, repotnya minta ampun. Oleh karena itu kami minta pemerintah Kota segera membangun sebuah pasar besar seperti pasar Oebobo, Oeba dan Pasar Kasih bagi kami di Kecamatan Alak ini,” katanya.

Selain itu, Pdt. Tulasik juga meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan Gua monyet serta kelangsungan hidup binatang sepert kera yang berada di sekitarnya. Keberadaan kera di gua monyet terancam menyusul adanya pembangunan rumah penduduk. Padahal tempat itu merupakan jalur hijau yang tidak bisa ditempati. Selain itu, pemerintah juga harus menyiapkan tenaga tetap untuk menjaga kawasan gua monyet agar tetap terpelihara dengan baik.

Menanggapi permintaan Warga Alak, Walikota Kupang Jonas Salean mengaku, pemerintah Kota pada dasarnya sudah ingin membangun sebuah pasar diwilayah Alak, namun pemerintah terkendala lahan yang ideal. ” Memang pemerintah ada lahan dikawasan itu, namun letaknya cukup jauh dari pemukiman dan jalan umum. Kalau ada lahan yang ideal pasti pemerintah membangun pasar,” kata Walikota.

Walikota juga sempat menyampaikan rasa ragu soal pembangunan pasar, sebab sudah cukup banyak warga dibeberapa wilayah dalam kota yang meminta untuk dibangun sebuah pasar, namun setelah dibangun, pasar dibiarkan mubasir. Bahkan pasar-pasar itu hanya menjadi tempat berlindungya hewan-hewan ternak, sehingga sebelum membangun sebuah pasar pemerintah akan melihat dulu antusias masyarakat sekitar.

Walikota juga menegaskan bahwa kawasan disekitar gua monyet merupakan jalur hijau sehingga pemerintah tidak akan mengijinkan siapapun untuk membangun di lokasi tersebut. Jika sudah ada yang membangun rumah dikawasan itu tentu tanpa seijin pemerintah Kota Kupang, dan pemerintah akan menertipkan bangunan-banguna dilokasi yang sudah ditetapkan menjadi kawasan jalur hijau.

Terkait perhatian terhadap monyet-monyet dikawasan itu, Walikota mengaku, lewat dinas pariwisata Kota Kupang, sudah ditempatkan petugas yang mengawasi serta memberikan makan kepada monyet-monyet dikawasan itu. “Sudah petugas yang disiapkan untuk memberi makan dan mengawasi keberadaan gua monyet,” kata Walikota.(riflan hayon)

Komentar Anda?

Related posts