Wali Kota Kupang Blusukan Ke TPA Alak

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Walikota Kupang Jefri Riwu Kore bersama Camat dan Lurah se-Kecamatan Alak serta pejabat tekhnis lainnya mengunjungi Tempat Pembuang Akhir (TPA) di Kecamatan Alak, Selasa, 18 Juni 2019, pukul 08.00 WITA.

Dalam kunjungan tersebut, Orang nomor satu di Kota Kupang ini, menjelaskan bahwa dirinya sengaja mengajak sejumlah pejabat tekhnis, bersama Camat dan Lurah, untuk melihat dari dekat kondisi Tempat Pembuang Akhir (TPA) Alak untuk bersama-sama dicarikan solusi.

“Saya sengaja mengajak lurah-lurah untuk mereka lihat secara dekat kondisi TPA alak, karena sudah saatnya kita bergerak bersama menanganii masalah sampah dari setiap kelurahan” ungkapnya

Lebih lanjut, Walikota yang akrab di sapa Jeriko ini mengakui bahwa TPA Alak tidak terurus dengan baik, sehingga Kota Kupang mendapat predikat Kota terkotor, kementerian Lingkungan hidup sudah mematok penilaian 70% berada pada penilaian TPA .

“kenapa Kota Kupang di bilang kota terkotor, dinilai dari TPA ini, Tim dari menteri lingkungan hidup menilai 70% dari TPA, kita punya lokasi hanya di jadikan tempat buang-buang sampah tanpa ada proses lain, seperti daur ulang atau adanya bank sampah di setiap kecamatan, situasi inilah yang membuat Kota Kupang di bilang kotor, kalau di dalam kota sendiri tidak terlalu kotor”, ujar Jeriko.

Pada saat itu juga, Mantan Anggota DPR RI dua periode ini menjelaskan, sampah yang di hasilkan oleh masyarakat Kota Kupang sebanyak 250 ton/harinya, hal ini mengalami peningkatan setiap saat karena seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, pemukiman dan kawasan bisnis.

Dari kunjungan tersebut, Walikota menegaskan bahwa beberapa hal yang akan dilakukan dalam waktu dekat, yakni penataan TPA, jalan masuk ke TPA diperbaiki, kerjasama dengan pihak ketiga, pemberdayaan pemulung, pengembangan UMKM pengelola sampah, perbanyak bank sampah, satu kecamatan satu bank sampah, perbaikan TPS, menambah armada truk dan motor sampah, sosialisasi tentang pengelolaan sampah kepada masyarakat masyarakat, membuang sampah ke TPS sesuai jadwal.

Walikota mengatakan untuk mengatasi masalah sampah, Pemkot tidak bisa bekerja sendiri, namun bersinergi dengan semua pihak, yakni masyarakat, RT, lurah, camat dan dinas tekhnis, baik dengan pemprov maupun pemerintah pusat. Dalam kesempatan itu Walikota tak lupa mengajak komunitas-komunitas peduli lingkungan, LSM, pengusaha, BUMN/BUMD, sekolah-sekolah dan kampus-kampus.(*)

Komentar Anda?

Related posts