Usir Jonru Ginting, Jempol AHP untuk Warga Sikka

  • Whatsapp

Maumere, seputar-ntt.com – Anggota DPR-RI Fraksi PDI-P, Andreas Hugo Parera (AHP) mengapresiasi usaha masyarakat Kabupaten Sikka yang mengusir salah satu anggota Akrom Foundation, Jonru Ginting dari Kabupaten Sikka, Jumat (26/5/2017). Tak ayal acungan jempol diberikan politisi kawakan asal Sikka ini untuk masyarakat Kabupaten Sikka.

AHP yang dihubungi seputar-ntt.com, Sabtu (27/5) pagi, menilai reaksi sekelompok massa tersebut merupakan tindakan yang tepat pasalnya, kegiatan Jonru Ginting di Pulau Pemana disinyalir  hanyalah kedok semata untuk merusak toleransi antarumat beragama di Kabupaten Sikka.

Pernyataan ini tanpa alasan karena menurut AHP, Jonru Ginting sudah dikenal luas masyarakat orang sebagai provokator Media Sosial (Medsos).

“Jonru dikenal sebagai provokator medsos, anti toleransi. Kehadirannya di Pemana hanya berkedok kegiatan sosial di tengah masyarakat kota Maumere menimbulkan kemarahan warga,” ujar AHP.

Dikatakan AHP, masyarakat Kabupaten Sikka adalah masyarakat yang toleran terhadap kemajukan dan kebhinekaan karena sudah sejak dahulu orang Maumere yang beragama Katolik sudah biasa hidup berdampingan dengan para pendatang dari Sulawesi dan Jawa yang kebanyakan beragama Muslim dan pendatang dari Timor, Rote dan Sabu yang beragama Kristen Protestan.

“Dalam adat budaya masyarakat Kabupaten Sikka sudah tertanam budaya kerukunan antarwarga, saling tolong menolong, dan tidak mengenal batas suku dan agama,” tukas AHP.

Ditegaskan AHP, pengusiran Jonru merupakan langkah yang tepat karena warga tidak ingin kerukunan, kenyamanan hidup dalam bingkai toleransi terganggu oleh seorang yang mempunyai track record provokator.

Diberitakan media ini sebelumnya, Kedatangan pemilik nama asli Jon Riah Ukur ini ke Maumere, Rabu (24/5) guna  melakukan survey penggalangan dana pembangunan gedung Lembaga Pendidikan Al-Quran (LPQ) Al Fatinah di Pulau Pemana. Namun Kabar kedatangannya sempat membuat heboh masyarakat Kabupaten Sikka pasalnya postingan Jonru di laman fanpage Facebook milikya dinilai diskriminatif bahkan intoleran.

Usai melakukan kegiatan sosial di Pulau Pemana, Jumat (26/5) pagi Jonru bersama rekannya bertolak ke Pelabuhan Lorens Say Maumere untuk kembali ke Jakarta melalui Bandara Frans Seda Maumere.

Rupanya info kepulangan Jonru sudah terdengar oleh sekelompok massa sehingga mereka menunggunya di Pelabuhan Lorens Say Maumere. Begitu tiba, Jonru disambut oleh sekelompok massa yang menduga ia bersama rekannya menebar virus pemecah belah di Pulau Pemana yang mayoritas beragama Muslim itu.

Pantauan seputar-ntt.com,di Pelabuhan Lorens Say Maumere, Jonru hampir dihakimi masaa. Beruntung ada aparat kepolisian yang mengamankan situasi di sana. Jonru dan rekannya kemudian dibawa ke Bandara Frans Seda Maumere untuk diterbangkan menuju Jakarta.

Situasi Bandara Frans Seda Maumere sempat heboh saat Jonru tiba di sana. Massa yang tadinya menghadang Jonru di Pelabuhan turut ikut ke Bandara.(Chs)

 

Komentar Anda?

Related posts