Titu Eki : Jangan Halalkan Segala Cara Untuk Dapat Nilai Bagus UN

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com Indeks Integrasi Sekolah sangat penting bagi para pelajar peserta Ujian Nasional (UN) agar mereka bisa diterima di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Karena itu jangan menggunakan segala cara agar siswa memperoleh nilai bagus saat UN. Bupati Kupang, Ayub Titu Eki meminta sekolah penyelenggaran ujian nasional (UN) di Kabupaten Kupang untuk menjaga integritas dan tidak menghalalkan segala cara agar siswanya dapat memperoleh nilai yang tinggi.

“Saya pikir ujian yang dilaksanakan di Kabupaten Kupang saat ini harus tetap menjaga integritas seperti tahun sebelumnya,” kata Bupati Titu Eki di Oelamasi, Senin, 4 April.

Menurut dia, tahun 2015 lalu sebanyak 40 sekolah menengah atas (SMA) mendapat penghargaan dari Menteri Pendidikan karena dinilai berhasil menjaga kejujuran saat pelaksanaan UN. “Mudah-mudahan tahun ini bisa dipertahankan dan kalau bisa lebih banyak lagi sekolah di Kabupaten Kupang yang menjaga integritas tinggi saat pelaksanaan UN,” ungkapnya.

Dia mengatakan, integritas tinggi menunjukkan nilai berapapun yang diperoleh siswa merupakan hasil kerja siswa itu sendiri dan tidak dikatrol. Itulah yang diharapkan. “Hasil nilai murni UN  itu yang diharapkan dan bukan nilai tinggi tapi menghalalkan segala cara,” tandas Bupati Kupang 2 periode ini.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga Kabupaten Kupang, Yayuk Eko Yulia Hardanuari mengatakan, sebanyak 3997 siswa SMA dan 543 siswa SMK akan mengikuti UN yang digelar 4 sampai 7 April mendatang di 70 sekolah.

Menurutnya, pendistribusian soal tidak ada masalah dan pendistribusian soal terakhir Kamis pecan kemarin di Polsek maupun Pospol terdekat dengan sekolah penyelenggara UN.

Sementara menyangkut pengawas UN, Yayuk  menjelaskan, pengawasan UN akan dilakukan menggunakan system pengawasaan silang murni dari sekolah lain. Tidak ada guru yang mengawasi langsung peserta UN yang merupakan anak didiknya.

Dia menambahkan, persiapan UN telah dilakukan sejak Januari lalu dimulai dengan pendataan siswa peserta UN melalui Dapodik. Kemudian ujian sekolah bulan Februari yang dilanjutkan dengan Bimbingan Belajar (Bimbel).

Untuk diketahui, tahun ini tidak ada satupun sekolah di Kabupaten Kupang yang mengikuti ujian nasional berbasis komputer  (UNBK) karena terbatasnya computer dan jaringan internet disejumlah wilayah yang ada di Kabupaten Kupang.(sho)

 

Komentar Anda?

Related posts