Tim Kerja Gubernur : Kadis Pariwisata Jangan Bersilat Lidah Tapi Beberkan Data

  • Whatsapp

Kepala Dinas Pariwisata NTT Marianus Jelamu dinilai terlalu bersilat lidah dalam menanggapi kritikan yang di sampaikan oleh salah seorang Tim Kerja Gubernur NTT Sarah Lery Mboeik terkait adanya aksi protes terhadap hasil pengumuman pemenang Lomba Blog dan Vlog yang di gelar oleh Dinas Pariwsiata NTT beberapa waktu lalu.

Menurut Sarah Lery Mboeik, sebagai Kepala Dinas yang bertanggung jawab terhadap semua Kegiatan yang ada di dinas tersebut seharusnya jika ada protes dari peserta maupun masyarakat harusnya mampu membeberkan data soal hasil dari kegaitan tersebut. Bukannya malah mencari alasan dengan ingin mengundurkan diri dari jabatan.

“saya berharap Kepala Dinas pariwisata menanggapi kritikan bukan dengan cara main SILAT LIDAH, harusnya dia beri data untuk membantah kritikan terhadap kinerja dari hasil lomba Blog dan Vlog”. Kata Lery Mboeik saat menghubungi media ini pada Rabu, (13/12/2018.

Dikatakan, sebagai kepala Dinas tidak perlu membuat statmen kepada media dengan barbgai alasan yang di buat untuk mengalihkan isue yang di angkat oleh masyarakat/peserta terkait hasil lomba tersebut.

“Harusnya Pakai data.  tetapi malah pakai statemen untuk alih perhatian publik ke hal lain yaitu Baper soal Kinerja SKPD yang di pimpin dan fait accompli program atas usulan tim Akselerasi”. Katanya.

Calon Anggota DPD RI Daerah Pemilihan NTT ini mengaku masih banyak persoalan yang perlu di bongkar di Dinas Pariwisata NTT mulai dari pelaksanaan progam/kegiatan Pariwisata hingga permainan tenaga kerja yang di perkerjakan di Dinas tersebut.

“Masih banyak  persoalan di Dinas itu yang perlu di bongkar, jadi biarlah masalah lomba Blog dan Vlog ini dulu yang di tangani nanti yang lain akan menyusul,” Pungkas Sarah.

Sebelumnya diberitakan, Lomba Blog dan Vlog yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi NTT menuai protes dari para peserta. Lomba ini dinilai sebagai ajang menghabiskan uang negara karena kualitas juri yang disiapkan Dinas Pariwisata yang tidak profesional dalam bidangnya.

Kritik terhadap Dinas Pariwisata juga dilontarkan oleh salah satu Tim Kerja Gubernur, Sarah Lerry Mboeik. Dia mengatakan gelombang protes terhadap kegiatan ini datang dari berbagai pihak seperti LSM maupun pegiat literasi di NTT.

“Kalau hasilnya seperti itu dan mendapat aksi protes dari masyarakat maka yang harus di koreksi adalah lembaga yang menyelenggarakan lomba. Karena Panitia dibentuk oleh Dinas dan mereka yang harus bertanggung jawab”. Jelas Ketua Piar NTT Sarah Lery Mboeik pada selasa (11/12/2018).

Menurut Sarah, Kinerja buruk Dinas Pariwisata bukan hal yang baru mengingat selama ini Dinas tersebut tidak ada kinerja yang baik sementara Potensi wisata di NTT sangat banyak dan memiliki nilai jual yang tinggi.

 “Kalau Dinar Pariwisata saya tidak heran. Barusan teman saya sempat bermasalah dengan mereka dan akhirnya teman saya memilih mengundurkan diri. Semua bermula dari konsep di Kepala”. Katanya.

Sarah menambahkan, apa yang dihasilkan oleh Panitia Lomba, merupakan keputusan yang mengikat. Tetapi Dia menilai bahwa peserta lomba yang dimenangkan oleh panitia di sinyalir tidak memenuhi standart dan kriteria lomba yang di tetapkan.

“Ada peserta lomba yang menang dengan tidak memenuhi sejumlah kriteria yang di tetapkan oleh panitia seperti jumlah kata yang harus minimal 1000 kata dalam tulisan,” ungkap Sarah.

Sarah Lery Mboeik juga menegaskan, dengan adanya kasus seperti ini,  maka kinerja seluruh ASN pada Dinas Pariwista NTT patut dipertanyakan. “Masih banyak kegiatan di Dinas itu yang telah dan mau di laksanakan sehingga harus di evaluasi dulu baru dilanjutkan lagi,” pungkasnya. (ON/LN).

Komentar Anda?

Related posts