Tari dan Ritus Untuk Melki Laka Lena di Negeri Flobamora

  • Whatsapp

Kupang seputar-ntt.com – Strategi Melki Laka Lena dengan menggelar Sayembara Ayo Bangun NTT sebagai batu loncatan untuk bertarung di arena Pilgub NTT 2018, ternyata ampuh. Hal yang paling nyata adalah sambutan masyarakat yang begitu besar di hamper semua Kabupaten yang telah menyelesaikan kegiatan sayembara Ayo Bangun NTT. Sejak masuk dalam bursa survey Partai Golkar sebagai salah satu kandidat, Laka Lena disambut bukan lagi sebagai Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia yang yang menyelenggarakan kegiatan sayembara. Peta sambutan berubah drastic, Laka Lena disambut sebagai Balak Calon Gubernur oleh masyarakat dan taria dan ritus yang berbeda sesuai suka dan budaya di masing-masing wilayah.

Arus dukungan ini tidak hanya dating dari anak muda sebagai pion utama Melki Laka Lena. Tapi dukungan dating baik dari petani hingga para Raja, dari umat hingga pemuka agama. Mereka bersatu dalam harapan yang besar supaya Melki Laka Lena sebagai representasi orang muda harus memegang tampuk kepemimpinan pasca Frans Lebu Raya. Lihat saja ketika dia disambut di TTU, ada tiga swapraja yang dating memberi restu. Dia lantas diterima dengan tarian-tarian bak ksatria perang yang akan turun ke medan laga di wilayah yang juga sedang dikuasai oleh salah satu kandidat calon gubernur. Di Kabupaten Kupang dia didoakan oleh pendeta. Melki Laka lena seperti menggunakan fenomena air yang sedang menagilir selalu menyesuaikan diri dengan tempat yang sedang dilalaui hingga tiba pada muara yang menjadi tujuan.

Daratan Timor benar-benar memberi sambutan yang luar biasa, tidak hanya pantun Natoni yang berkumandang, tapi tarian sacral dan bunyi gendang dan tambur ikut bersuara membuat alam raya menari. Mungkinkan ini tanda bahwa sudah saatnya orang muda yang memimpin? Ini pertanyaan yang harus dijawab dalam sebuah aksi untuk memperolah kepastian. “ Kita datang dukung sosok yang muda. Dan harapan NTT ada pada sosok muda seperti Melki Laka Lena. Kami tiga orang tetua adat dari ketiga swa praja ini bertekad untuk menangkan sosok muda seperti Laka Lena,” ungkap Usif Frans Taolin, mewakili Swapraja Insana dan diamini usif dari Miomafo dan Biboki tersebut.

Di pulau Sumba, dukungan untuk Laka Lena juga mengalir deras. Kepekaan Laka Lena dalam melihat dan menemukan orang-orang yang memiliki bakat atau telah berkarya tapi tak pernah muncul ke permukaan adalah salah satu keunggulan Laka Lena. Lihat saja ketika dia memberi panggung untuk sastawan Wora Hebi di Sumba Timur untuk membuka kegiatan sayembara. Hal ini juga pernah dia lakukan ketika membuka kegiatan di Kupang dengan menampilkan seorang pemulung yang telah membangun sekolah gratis bagi orang miskin. Cara melki menemukan dan mendorong ke permukaan setiap anak bangsa yang secara diam berkarya adalah sebuah fenomena yang menarik. Pasalnya, hal-hal seperti ini jarang dilakukan oleh mereka yang telah bertahta diatas singgasana.

Sastrawan Wora Hebi mengapresiasi sayembara yang diselenggarakan Yayasan Tunas Muda Indonesia, karena sangat bermanfaat bagi pemuda dan mahasiswa SumbaTimur melalui lomba Debat, Paduan Suara, Penulisan Gagasan dan Tokoh Teladan. ”Sayembara Penulisan Gagasan memberi Kami Inspirasi dari media dan sastrawan karena disiapkan ruang untuk menyampaikan ide dan gagasan tentang pentingnya media dan bidang sastrawan dalam membangun NTT khususnya Sumba Timur. Seandainya kegiatan seperti ini di NTT sudah ada dari dulu, ada banyak seniman dI NTT khususnya di Sumba bisa terangkat,” tegasnya.

Di Sumba Barat, kedatangan Laka Lena disambut tarian Kataga dan Woleka. Tarian yang disuguhkan untuk mereka yang telah menang perang. Saat simpati rakyat Indonesia sedang mengalir deras untuk Ahok serta nyaringnya suara silent majority menyuarasakan keutuhan NKRI yang berlandaskan pancasila, Melki Laka Lena mengajak warga Sumba Barat menyalakan seribu lilin untuk Ahok dan Indeonesia. Saat membuka sayembara pun Melki Laka Lena mengajak peserta untuk menyanyikan lagu kebangsaan sebagi wujud dukungan untuk keutuhan NKRI yang sedang bergelora dari Sabang hingga Merauke. Bagi Laka Lena, Indonesia adalah negeri yang kehidupan sosial politik ekonomi dan budaya didasari pada Pancasila. Nilai Pancasila menjadi dasar dan pegangan bagi semua anak bangsa.

Saat mengunjungi Nusa Kenari, Laka Lena juga disambut luar biasa. Sepertinya langit Flobamorata sedang tersenyum untuk Laka Lena yang memiliki mimpi dan harapan untuk membawa NTT lebih baik. Melki Laka Lena disambut dengan tarian lego-lego oleh masyarakat Alor, tarian yang menunjukkan kebersamaan dan gotong royong. Mereka menyambut Laka Lena sebagai putra mereka sendiri tanpa ada sekat dan Tanya dalam hati di pikiran mereka. Satu kata yang terlontar yakni orang muda harus pimpin NTT. Tentu saja ini doa bagi Laka Lena. Disana dia mengajak warga untuk membakar lilin bagi kesatuan NKRI dan doa buat Ahok. Dia juga memotivasi anak muda alor agar mengambil insprasi dari keberhasilan putra daerah Andmesh Kamaleng di kancah nasional.

Ketika tiba di Lembata, Melki Laka Lena dijeput menggunakan becak diringi ratusan tukang ojek. Dia juga disambut dengan tarian adat baulolong dan hedung. Tarian sakral di wilayah Lepan Batan. Disana ribuan orang telah menanti Laka Lena. Disana dia mengurai potensi yang belum terexplore secara maksimal dan memberi manfaat bagi masyarakat. Dia mengatakan Pulau Lembata tidak hanya indah, tapi juga memiliki daya tarik wisata kelas internasional yakni perbuaruan ikan paus di Lamalera. Ditengah tokoh dan masyarakat Lembata, Melki Laka lena berjanji akan berbuat lebih bagi Lembata dan NTT jika dia diberi kesempatan duduk di gedung sasando. Setiap langkah Melki Laka Lena di negeri bernama Flobamora saat ini selalu diringi tari dan ritus. (joey rihi ga)

 

Komentar Anda?

Related posts