Tangani Balita Gisi Buruk, Perawat di Lembata “Patungan”

  • Whatsapp

Lewoleba, seputar-ntt.com – Beberapa orang petugas Gizi di Puskesmas Wairiang, Desa Umaleu, Kecamatan Buyasuri Kabupaten Lembata, merawat pasien gizi buruk dengan mengocek saku sendiri. Hal ini mereka lakukan demi menyelamatkan pasien gizi buruk bernama Aisa Malik, bocah 3 tahun yang hari ini (19/08) genap 7 hari dirawat di puskesmas tersebut.

Pengorbanan para petugas ini bukan sekedar untuk mendapat pujian atau dalam istilah Lembata, “supaya nama terangkat”. Menurut pejuang kesehatan yang enggan dipublikasikan identitasnya ini,  selain karena aspek kemanusiaan, anggaran untuk penanganan pasien Gizi Buruk belum tersedia di Puskesmas yang jaraknya hampir 75 Km dari kota Lewoleba itu. Mereka memilih jalan mengumpulkan uang secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan peningkatan gizi bagi bocah malang ini.

Hal ini disampaikan anggota DPRD Lembata, Anton Leumara dalam rapat paripurna ke 16 di gedung DPRD Lembata, Senin (18/04/2016). Anggota Fraksi Demokrat ini kecewa karena saat mengunjungi Aisa Sabtu (16/04), kondisi pasien sangat memperihatinkan. Apalagi setelah mendapat penjelasan terkait tidak tersedianya anggaran untuk penanganan pasien Gizi Buruk, anggota komisi III DPRD Lembata  yang juga menangani bidang kesehatan ini langsung mengemukakan kekecewaannya terhadap dinas kesehatan kabupaten Lembata.

Menurut Anton, setiap kali pembahasan anggaran antara komisi dengan pihak dinas, penanganan masalah gizi buruk ini selalu diangkat. Namun menurut Dia, masalah anggaran selalu saja menjadi alasan. “Heran juga saya, masa anggaran yang selalu jadi masalah”, ujar Anton. Ia juga mengungkapkan kekecewaanya kepada Kepala Puskesmas Wairiang yang menurut pengakuan para petugas, hingga saat ini belum sempat menjenguk Aisa.

Selain terhadap pihak DINKES dan Kepala Puskesmas, Anggota DPRD DARI Dapil III ini juga kecewa terhadap Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur. Menurut Anton, saat melakukan safari politik bersama bacalon wakil Bupati, Thomas Ola Langoday di Desa Umaleu, Bupati Sunur tidak menyempatkan diri mengunjungi pasien Gizi buruk yang sedang dirawat di Puskesmas tersebut . padahal menurut Anton, letak Puskesmas Wairiang dengan tempat pertemuan antara Bupati dan beberapa anggota masyarakat di desa tersebut, jaraknya sangat dekat.

Kepala Puskesmas Wairiang, Fransiskus Saverius Hali ketika konfirmasi terkait persoalan ini mengatakan, pihak pengelolah gizi di Puskesmas sudah memberitahukan masalah ini kepada dinas kesehatan kabupaten Lembata. Setelah memberitahukan masalah ini menurut Hali, Dinas kesehatan mengarahkan Puskesmas Wairiang untuk merawat bocah tersebut. Sementara pihak dinas hingga berita ini ditayangkan, belum berhasil dikonfirmasi.

Aisa Malik, bocah penderita gizi buruk ini hanya memiliki berat badan 5,7 kg dengan panjang badan 67 cm. Ia adalah anak ke-7 dari 8 bersaudara dan ayahnya sedang merantau di negeri Jiran, Malaysia sejak satu setengah tahun yang lalu. Aisa saat ini hidup dengan Ibunya Ramsia dan adik bungsu serta beberapa saudaranya yang lain. (Broin Tolok)

Komentar Anda?

Related posts