Surat Untuk Adinda

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Ibu Lusia Adinda Lebu Raya yang terhormat, belakangan ini nama ibu tiba-tiba ramai diperbincangkan oleh para nitizen di media social. Pasalnya sederhana, Ibu pergi ke Eropa tanpa pamit pada jutaan penduduk NTT. Maklumlah, Ibu adalah istri Gubernur NTT yang juga ketua Penggerak PKK. Beberapa foto di benua biru menjadi viral di group Facebook. Entah siapa yang menguploadnya. Foto itulah yang menjadi sumber buah bibir para jelata di negeri yang malu disebut miskin.

Sayangnya, Foto yang tersebar di media social tersebut hanya foto unjuk gaya selfie layaknya anak paku halus yang baru naik badan. Tidak ada penjelasan tentang tujuan ibu Adinda dalam gambar hasil ciptaan kamera smartphone para pengikut ibu ke negeri kincir angin. Ada yang marah, karna rakyat NTT lagi galau karna dihantui gagal panen. Bahkan ada yang gagal tanam ibu. Mereka hanya berpikir kenapa ibu makan spageti sementara mereka hanya makan jagung bose dengan daun pepaya.

Wajar kalau kami marah, karna Ibu Adinda adalah Ibu seluruh rakyat NTT. Bagimana mungkin seorang ibu tega meninggalkan anaknya dalam kondisi perut kosong sementara dia bahagia di negeri impian. Sekali lagi kami wajar marah, karna ibu pergi tanpa pamit. Kalau ibu kena masalah di negeri jauh tentu kami juga turut bersedih. Lalu siapa lagi yang akan menghapus air mata dari pipi kami yang kumal. Ingat, kehilangan seorang ibu bagi anak adalah sirnanya kasih sayang. Bagimana mungkin kami melangkah tanpa kasih sayang ibu??.

Wajar kami marah, karna katanya ibu mau maju dalam pemilihan Gubernur nanti. Ingat bu, pasti banyak yang tidak suka kalau ibu keluar negeri. Ibu harusnya lebih banyak di Sabu, Rote, Malaka, Sumba, Lembata dan daerah-daerah lain di NTT. Suapaya nanti saat kampanye mereka sudah lebih mengenal ibu mereka. Itu saran kami anak-anak ibu yang ingin ibu bertarung dengan martabat tanpa ada gosip yang bikin tuli.

Katanya Ibu ke Leiden untuk mempromosikan tenun ikat NTT. Kami bangga ibu, tapi hati dan pikiran kami sudah terlanjur marah karna penjelasan datang terlambat. Kami bangga punya ibu yang peduli terhadap kain tenun buah tangan anak negeri. Itu tanda kasih seorang ibu yang pergi ke tempat yang terlampau jauh untuk memperkenalkan kain tenun kami. Saat ibu lelah kami tak merasakan, begitu juga saat ibu haus kami tak bisa memberi air.

Lain kali jika ibu pergi keluar rumah, jangan lupa bilang kepada anak negeri, supaya doa kami panjatkan dan berkat akan mengiringi langkah mu. Jika ada tamu yang nanti menanyakan ibu, kami bisa serempak menjawab, ibu lagi diluar rumah. Kami tak mau disebut anak durhaka yang tak tahu kemana ibunya pergi. Ibu Tak usah marah membaca surat ini sebab ini ekspresi rasa cinta untuk ibu dari anak negeri Flobamora. (joey rihi ga)

Komentar Anda?

Related posts