Suasana Natal di Kupang Seperti Berada di “Jalur Gaza”

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Dentuman mercon dan petasan yang saling beradu membuat suasana natal di Kota Kupang seperti berada di jalur gaza. Bagimana tidak, berbagai jenis bunyi,  seperti bunyi tembakan maupun dentuman meriam, begitu nyata di setiap pelosok Kota Kupang. Layaknya seperti sedang ada perang.

Suasana seperti ini sudah mulai menjadi tradisi ketika perayaan natal tiba. Jika beberapa tahun silam, jenis bunyi”meriam” tersebut hanya buatan lokal dengan bahan baku, bambu maupun kaleng kosong, saat ini sudah semakin canggih dengan hadirnya mercon dan petasan dengan berbagai merek dan jenis.

Bagi warga yang tidak suka dengan bunyi yang memekakkan telinga ini tentu akan marah. Namun hal ini tidak pernah digubris. Bahkan banyak warga yang melaporkan kepada aparat polisi untuk merasia penjual mercon atau mengamankan para pemain petasan, namun hal ini seperti tidak berhasil.

“Kita ini sudah sama seperti hidup di daerah perang saja. Bedanya kalau di daerah perang, itu bunyi senjata yang ada peluru tapi disini hanya bunyinya saja,” kata Mezak Tuan, warga Kelurahan Sikumana, Rabu, (24/12/2014).

Menurutnya, ada perubahan perilaku umat kristen dalam menyambut hari natal. “Natal adalah peristiwa yang harus dihayati dengan iman sehingga membutuhkan waktu yang tenang dan khusuk. Bagimana orang yang sedang khusuk berdoa lalu di sekitar rumahnya ada bunyi yang membuat mereka marah, ini sesuatu yang tidak benar dan semua harus sadar itu,” katanya.

Dulu menurut Mezak, ketika natal tiba, semua orang  sibuk menghias gereja dan dimana-mana hanya ada kidung natal baik yang dinyanyikan langsung oleh paduan suara maupun lewat tape recorder. “Sekarang kalau malam natal orang buat tempat joget lalu mabuk-mabukan. Ini perayaan natal yang seperti apa? apa kita di kota ini mulai murtad,” kesalnya.

Hal berbeda diungkapkan Ayub Luan, dia berpendapat bahwa yang mengais untung dari bisnis mercon dan petasan adalah pengusaha. “Bayangkan ada berapa ratus juta rupiah yang terbakar percuma dalam bentuk petasan maupun mercon. Coba uang untuk beli barang seperti itu dugunakan untuk menolong orang yang susah, kan mendapat berkat,” katanya. (joey)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *