Sinbet FC, Klub yang Lahir Kembali Dikala Lesunya Sepak Bola Sikka

  • Whatsapp

Maumere, seputar-ntt.com – Akhir-akhir ini geliat persepakbolaan di Kabupaten Sikka terlihat lesu. Turnamen-turnamen akbar jarang bahkan tidak dibuat PSSI atau Asosiasi Kabupaten (Askab) Sikka. Muncul tanya, apakah trauma kegagalan Persami dalam perhelatan El Tari Cup 2017 di Ende masih menghantui tubuh PSSI Sikka? Tentu insan sepakbola Sikka tidak ingin kondisi ini dibiarkan berlarut-larut. Karena itu, beberapa klub berinisiatif menggairahkan kembali persepakbolaan Nian Tana dengan mengadakan liga yang bertajuk Liga Bersama.

Liga Bersama ini dilangsungkan di Lapangan Kota Baru Maumere dan diikuti oleh delapan klub lokal yang berada di Kota Maumere antara lain, Butenk FC, PSK Waioti, Madonina FC, Rajawali FC, Putra Ngada FC, Putra Samudera FC, Remas Bebeng dan Sinbet FC. Klub terakhir, Sinbet FC (Sinde Kabor Bersatu Football Club), bisa dibilang klub pendatang baru yang ikut menggairahkan persaingan antarklub di Sikka pasalnya seperti klub lainnya, Sinbet FC juga memfokuskan perhatian pada pembinaan talenta muda. Hal ini bisa dilihat dari komposisi pemain yang rata-rata berumur di bawah 19 tahun (U-19).

“Kami fokus pemain muda. Ada pemain yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar hingga pemain di bangku Sekolah Menengah Atas,” ujar pelatih Kepala Sinbet FC, Toto Diaz, belum lama ini.

Klub yang bermarkas di Kampung Buton, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok ini, sejatinya berdiri pada tahun 1998 lalu. Namun beberapa tahun terakhir Sinbet FC vakum akibat ketiadaan pengurus yang total mengurus klub ini. Tahun 2017, Sinbet FC lahir kembali setelah dinahkodai manager klub, Margono Gunawan dan sekretaris klub, Oktovianus Koban.

Dengan spirit baru, manajemen Sinbet FC bertekad untuk mengembalikan matra klub kebanggaan warga Kota Uneng dan Kampung Buton ini. Sinbet FC lahir kembali untuk menempa talenta-talenta muda yang lahir dari rahim Sinde Kabor. Tidak ada garis pisah, kaya-miskin, Islam-Kristen, semuanya dihimpun dalam naungan klub berjuluk Dewa Laut ini.

“Klub ini lahir dari rasa kebersamaan dan persaudaraan antara kami yang muslim dan Katolik. Jadi kami mau pererat solidaritas dan bina mental generasi muda lewat klub sepak bola. Kami akan lanjutkan niat baik pendahulu kami di Sinbet FC,” imbuh Margono.

Sementara itu, salah satu punggawa Sinbet FC, Donny Rihi, mengatakan niat untuk membangun kembali Sinbet FC berangkat dari kecintaan pada dunia sepakbola Sikka. Menurutnya, sudah saatnya mental generasi muda di Sikka dibina dan diperhatikan. Jika tidak, masa depan mereka akan suram.

“Sebelum kami berembuk bangun kembali Sinbet FC, anak-anak muda di sini banyak yang habiskan waktu dengan kegiatan yang kurang bermanfaat tapi setelah kami panggil mereka dan mulai latihan rutin perlahan-lahan kebiasaan begadang malam mulai hilang. Ini kan bagus untuk bina mental mereka,” tegas Anggota Majelis GMIT Kalvari Maumere ini.

Dukungan lain juga datang dari Manager Butenk FC, Tartianus Albert. Ia sangat senang pasalnya kehadiran Sinbet FC turut memberi warna baru bagi persepakbolaan Sikka. Karena itu, ia berharap Sinbet FC tetap fokus dengan pembinaan pemain muda sehingga lahirlah bibit-bibit baru pemain andalan di Sikka yang mampu bersaing di level yang lebih tinggi.(tos)

Komentar Anda?

Related posts