Selesai Dibedah, Wali Kota Kupang Jemput Warga di Hotel Menuju Rumah Baru

  • Whatsapp
Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore bersama Istri, Hilda Manafe saat berada di rumah baru Oma Ane Djara

Kupang, seputar-ntt.com – Menggunakan Batik, Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore sudah bersiap-siap diberanda belakang Rumah Jabatan, Wali Kota Kupang di ilangan Kota Baru, Kamis, (9/7/2020). Tepat Pukul 17 Wita, Wali Kota bersama Sang Istri Hilda Manafe menaiki sebuah Mini Bus dengan plat Nomer DH 290 WB. Sementara Mobil Dinas DH I tetap parkir di halaman belakang Rumah Jabatan. Sore itu, Wali Kota hendak menuju Hotel Gajah Mada di bilangan Fontein Kupang untuk menjemput Oma Ane Djara, dibawa kembali ke rumah setelah pondoknya dibedah oleh Pemerintah Kota Kupang. Oma Ane Djara adalah Janda renta yang sedang sakit dan pernah dikunjungi oleh Wali Kota bersama istri pada Bulan Mei 2020 lalu. Dia adalah satu dari 50 warga Kota Kupang yang mendapatkan program bedah rumah dari Pemerintah Kota Kupang untuk tahun 2020 ini. Selama rumahnya dibedah Oma Ane Djara diinapkan di Hotel Gajah Mada dimana letak rumahnya tidak berjauhan.

Setiba di Hotel Gajah Mada, Oma Ane sudah menunggu untuk dibawa Pulang. Wanita asal Sabu Raijua yang sudah sulit mendengar itu kemudian disapa oleh Jefri Riwu Kore dan Istri. Wali Kota menjelaskan bahwa kini rumah Oma Ane sudah selesai dibangun sehingga sudah saatnya pulang rumah. Dengan suara terbata-bata, Ibu Ane mengucapkan terimakasih kepada Wali Kota. Menggunakan Mobil Mini Bus, Oma Ane duduk berdampingan dengan Wali Kota dan istri. Sementara barang-barang miliknya bersama sang anak dan cucu dibawa dengan mobil lain. Mobil bergerak perlahan menuju rumah oma Ane yang letaknya hanya ratusan meter dari tempat dia menginap.

Setiba di rumah Oma Ane, Pemandangan sudah terasa asing. Pasalnya rumah yang dulu sangat tidak layak telah berubah wujud menjadi rumah yang kokoh berdiri. Sebuah antena televisi berdiri di sebelah kiri rumah. Ada Televisi baru di ruang depan dengan satu set kursi baru. Rumah yang sudah dibangun memang belum dipelester, tapi sudah bisa ditinggali karena pintu dan jendela sudah terpasang semua. Ada Dua kamar tidur, satu ruang tamu, satu ruang keluarga dan satu kamar mandi dalam. Rumah mungil yang terletak disamping pertigaan tepat di samping pagar PLN Fontein.

Karena Oma Ane sedikit kesulitan untuk turun dari dalam mobil, dengan spontan, Camat Kota Radja, Rudi Abubakar langsung menggendong Oma Ane menuju ke dalam rumah. Wali Kota yang membuka pintu rumah disertai tepuk tangan para tetangga yang sudah ramai menyaksikan Oma Ane masuk ke rumah baru miliknya. Oma Ane terheran-heran, dia bertanya dalam bahasa Sabu bahwa kita ada dimana. Dia tidak lagi mengingat dengan benar karena rumahnya sudah berubah seratus persen. Tidak hanya bentuk tapi juga tata telak yang berubah drastis sehingga membuat dirinya bertanya pada istri Wali Kota Ibu Hilda Manafe yang duduk disampingnya.

Jefri Riwu Kore lalu memeriksa semua ruangan untuk memastikan semua baik lalu duduk di ruang tamu. Wali Kota juga menyuruh agar semua perabotan baru seperti tempat tidur diatur semuanya dengan baik sehingga oma Ane bisa beristrahat. Pasalnya di rumah tersebut hanya tingga sang Oma bersama anak perempuan dan seorang cucu. Wali Kota meminta Oma Ane untuk tetap berdoa dan bersyukur dan tidak boleh banyak pikiran supaya lekas sehat. Anak dari Oma Ane yakni Ina Djara tak henti mengucapkan terimakasih kepada Wali Kota. Beberapa warga juga yang datang tak segan memberi salam kepada wali Kota karena sudah memperhatikan tetangga dan warga sekitar mereka. Mereka bersyukur bahwa rumah oma Ane yang dulu sangat tidak layak kini sudah berubah wujud dan bisa ditinggali dengan rasa yang nyaman.

Sekitar 40 menit di rumah Oma Ane, Wali Kota sudah harus pulang. Malam sudah gelap. Wali Kota juga datang dengan membawa Sembako bagi Oma Ane dan Ibu Hilda Manafe menitipkan sedikit berkat buat oma. Saat hendak berpamitan, oma Ane tak kuasa menahan tangis, tangannya yang sudah sudah berkeriput tak mau melepaskan tangan Ibu Hilda Manafe yang tetap duduk disamping Ibu Ane. Ibu Hilda kemudian meminta semua untuk tenang dan dia memimpin doa untuk kami berpisah dari rumah Oma Ane. Semua tersenyum bahagia, ada yang wajahnya terlihat sendu mengantarkan rombongan wali Kota pergi meninggalkan rumah Oma Ane Djara. (joey rihi ga)

Komentar Anda?

Related posts