Selama 74 Tahun Alami Krisis, Kini Warga Cibal Barat Nikmati Air Bersih

  • Whatsapp

Ruteng, seputarntt-Warga Malib, Desa Lenda, Kecamatan Cibal Barat mengakui bahwa mereka selama ini belum tersentuh oleh pembangunan. Bahkan sejak Indonesia merdeka warga setempat tak mendapatkan bantuan air minum bersih dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

“Selama Indonesia merdeka kami baru dapat program air minum bersih. Untuk itu, selama 74 tahun kami tidak dapat bantuan air minum bersih,” kata Kondradus Agung, Warga Malib, Desa Lenda, Kecamatan Cibal Barat selaku
Penerima Manfaat Program Hibah Air Minum.

Namun, saat ini, ia mengakui bahwa, program Hibah Air Minum Bersih bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Perumda Air Minum Tirta Komodo mulai dinikmati warga Malib, Desa Lenda, Kecamatan Cibal Barat.

Ia mengatakan bahwa, program Pemerintah Kabupaten Manggarai berdampak positif karena dapat mengatasi persoalan air minum bersih warga setempat. Agung juga mengakui, saat ini, warga Malip tak lagi mangalami krisis air bersih setelah adanya program tersebut.

“Memang kami sangat butuh Air PAM ini karena warga Nanu, Malib dan Modo selama ini memanfaatkan air kali,” ujarnya saat ditemui di kediamannya di Malip, Desa Lenda pada Rabu, 11 Desember 2019.

Ia mengakui bahwa, selama ini warga Malip mengambil air di kali Wae Cewe. Sementara jarak dari Malib menuju Wae Cewe sekitar 500 meter. Namun setelah dilaksanakan program hibah air minum bersih oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Perumda Air Minum Tirta Komodo warga tak lagi menggunakan air kali untuk kebutuhan mereka.

“Selama ini kami menggunakan air kali Wae Cewe setelah itu ada bantuan dari pater Waser,” kisah Kondradus.

Warga Penerima Manfaat lainnya Rafael Jehabut menyambut baik program hibah air minum untuk masyarakat berpenghasilan rendah dari Pemerintah Kabupaten Manggarai. Menurut dia, selama ini warga mengalami kesulitan air minum bersih. Bahkan bila warga setempat melaksankan acara keluarga atau pesta sekolah yang menghadirkan banyak orang, mereka harus mengambil air secara berulang untuk memenuhi kebutuhan saat acara berlansung.

“Sehingga dengan adanya program ini, kami sangat senang tetapi kami minta Perumda Air Minum Tirta Komodo agar pelayanan harus stabil,” kata Rafael Jehabut.

Ia juga mengakui, selama ini warga menghabiskan waktu hanya untuk mengambil air minum bersih di kali Wae Cewe. Bahkan, harus pulang lebih awal dari kebun mereka agar pergi menimba air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Secara terpisah warga lainnya, Yohanes Tandu, Selviana Lunu dan Kornelis Tekor sebagai penerima manfaat mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai dan Perumda Air Minum Tirta Komodo karena telah mengatasi masalah air minum bersih di wilayah mereka. Pasalnya, saat ini para Ibu Rumah Tangga (IRT) di Malip Desa Lenda merasakan kemudahan dengan adanya program hibah air minum ini.

“Kami sudah merasakan bantuan pemerintah Kabupaten Manggarai pak. Kebutuhan untuk air minum, mandi, dan mencuci sudah terpenuhi karena air PAM ini,” kata Selviana Lunu salah satu ibu rumah tangga di Malib.

Direktur Perumda Air Minum Tirta Komodo Man Klemens, SH mengatakan, program ini bertujuan untuk menjawab persoalan Air Minum Bersih sebagai kebutuhan dasar masyarakat. Air minum bersih, kata dia, merupakan sektor pelayanan publik karena berkaitan erat dengan pengentasan kemiskinan. Fasilitas air minum bersih berdampak positif pada kesehatan masyarakat. Bila semua masyarakat sehat, maka dapat meningkatkan kesejahteraan bahkan kemajuan suatu daerah.

“Untuk mendukung kesehatan warga, maka Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Perumda Air Minum Tirta Komodo terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat dan menargetkan penambahan akses MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) terhadap air minum bersih pada 2020 mendatang,” kata Klemens.

Ia mengungkapkan bahwa, saat ini jumlah pelanggan Perumda Air Minum Tirta Komodo telah mencapai 26.806 sambungan rumah (SR). Sementara tahun 2020 mendatang akan ada lagi penambahan pelanggan yang ditargetkan sebanyak 3.500 pelanggan sambungan rumah. Sehingga mendekati 30.000 sambungan rumah. Untuk itu, sampai dengan tahun 2021 bisa mencapai 34.500 sambungan rumah di Kabupaten Manggarai.

Secara terpisah, Bupati Manggarai Dr. Deno Kamelus, S.H.,M.H mengatakan bahwa, program hibah air minum bersih ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat. Program ini juga, kata dia, merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap warga Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT.

“Program ini sebagai wujud kepedulian Pemerintah Kabupaten Manggarai untuk menjawab persoalan air minum bersih,” kata Deno.

Ia menegaskan bahwa, dalam memimpin sebuah daerah tak hanya membutuhkan pikiran maupun gagasan saja. Akan tetapi lebih dari itu, paling penting menurut dia adalah melibatkan hati nurani sehingga dapat merespon semua keluhan warga untuk menemukan solusi dari deretan persoalan yang mereka dihadapi.

“Kunci dari pembangunan adalah hati nurani karena mengurus Manggarai ini harus pakai hati, tidak cukup dengan otak. Karena kalau tidak menggunakan hati pasti kita semua tidak peduli,” pungkas politisi PAN itu. (TIM).

Komentar Anda?

Related posts