Sekali Panen, Petani Di Semau Selatan Hasilkan 60 Ton Bawang

  • Whatsapp

Oelamasi, seputar-ntt.com – Seorang petani bawang Desa Uih Tiuh Tuan Kecamatan Semau Selatan Kabupaten Kupang, Wempy Depa mampu menghasilkan 60 ton bawang merah setiap kali panen dari lahan seluas satu hektar miliknya.

Ditemui di ladangnya, Jumat (22/8/2014), Wempy mengatakan, Bawang Merah yang telah dipanennya biasa dijual ke pasaran dengan harga Rp30 ribu per kilogram (Kg). Dirinya mengaku enggan menjual bawang-bawangnya ke para Tengkulak karena harga yang dipatok terlalu murah.

Wempy mengaku hanya berusaha mengikuti apa yang dikatakan Bupati Kupang, Ayub Titu Eki untuk memanfaatkan lahan yang dimiliki dengan tanaman produktif. Karena itu, berkat kerja keras yang dilakukan diatas lahannya, dirinya dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.

“Ada beberapa tanaman yang saya tanam tapi dari hasil Bawang Merah, saya bisa mencukupi kebutuhan hidup kami sekeluarga karena sekali panen bisa dpat sampai 60 ton,” katanya.

Dikatakan, para petani di Kecamatan Semau Selatan telah pandai menghadapi spekulasi dari para Tengkulak yang datang ingin membeli hasil perkebunan mereka. Sehingga dalam beberapa kesempatan para Tengkulak terpaksa pulang dengan tangan kosong akibat tidak ada petani yang mau menjual hasil kebun mereka.

“Biasanya kalau harga yang mereka tawarkan terlalu rendah, kami (Petani,red) tidak buru-buru jual tapi kami simpan sebentar. Setelah itu baru kami cari pasar untuk jual, apalagi harga Bawang sekarang lagi bagus,” ungkapnya.

Ditambahkan Wempy, Pemerintah Kabupaten Kupang harus lebih serius memperhatikan petani seperti dirinya terutama menyangkut dengan sarana penunjang pemasaran hasil pertanian mereka termasuk memperbaiki sarana transportasi di Kecamatan Semau Selatan.

“Kalau jalannya bagus berarti kita punya banyak pilihan untuk memasarkan hasil usaha kami khususnya ke tempat-tempat pembeli yang mau memberikan harga yang bagus. Tapi kalau jalannya rusak berarti kami tidak bisa cari pasaran yang lebih bagus karena biaya transport mahal sekali,” katanya.

Para petani seperti dirinya, kata Wempy lagi, telah berusaha mengikuti program tanam paksa, paksa tanam namun Pemerintah juga harus mempertimbangkan masalah Pasar sehingga hasil tanaman para petani tidak membusuk begitu saja. (sho)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *