Segel Kantor Desa, Warga Desa Kolisia Minta Bupati Copot Kepala Desa Amoral

  • Whatsapp

Maumere, seputar-ntt.com – Jumat (17/2/2017) siang, Warga Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, berbondong-bondong mendatangi Kantor Desa Kolisia dan menyegel pintu ruang Kepala Desa setelah mendengar bahwa Kepala Desa mereka, EB (41) melakukan tindakan amoral  yakni berselingkuh dengan BSR (35) guru PAUD Lourdes Watuwoga-Waturia.Selain menyegel ruang Kepala Desa, warga setempat juga meminta agar Bupati Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera segera mencopot EB dari jabatannya.

Pantauan wartawan di Kantor Desa Kolisia, mulai dari anak-anak hingga orang tua memadati Kantor Desa Kolisia dengan membawa serta dua spanduk dari lembaran karton manila yang bertuliskan seruan “HARI INI JUGA KADES KOLISIA HARUS DIBERHENTIKAN” dan “KAMI TIDAK BUTUH PERUSAK RUMAH TANGGA, KAMI BUTUH PEMIMPIN BERMORAL”.

Sebagian warga tersebut diterima oleh Wakil Ketua BPD Desa Kolisia, Benedict Bronvyle didampingi Bhabinkamtibmas Desa Kolisia, Bripka Taufik dan Babinsa Desa Kolisia, Lettu Arsad di depan kantor Desa Kolisia. Sementara warga lainnya memilih untuk memadati ruas jalan trans utara Flores sehingga sempat menimbulkan kemacetan.

Benedict yang sempat dikonfirmasi wartawan mengatakan bahwa informasi yang diterimanya masih simpang siur karena itu dirinya dan ketua BPD belum bisa mengambil langkah untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

“Kami belum dapat informasi yang jelas. Kalau kami sudah dapat informasi yang jelas terkhusus surat resmi baru kami ambil langkah. Tetapi kalau sudah berurusan dengan proses hukum ya kami serahkan sepenuhnya dalam hal ini kepada Bupati karena SK pengangkatan dan pemberhentian Kepala Desa ditandatangani oleh Bupati. Sekarang kami hanya terima warga dan dengar aspirasi mereka saja,” terang Benedict.

Tidak lama berselang, Kepala Desa Kolisia, EB tiba di Kantor Desa dengan sepeda motor Honda Verza untuk menemui warga yang sudah terlebuh dahulu menyegel ruangan miliknya. Setelah memarkir motornya di depan Kantor Desa, EB langsung menuju ke ruang Sekretaris BPD untuk menemui Benedict, Bripka Taufik dan Lettu Arsad sementara warga yang ada di situ mulai menjauh dari pendopo Kantor Desa.

Usai berbicara dengan EB, Benedict bersama Bripka Taufik dan Lettu Arsad keluar dari ruangan dan memanggil kembali warga untuk memberi penjelasan mengenai persoalan yang dialami Kepala Desa. Benedict meminta warga supaya tidak bertindak anarkis tetapi tetap menunggu sampai ada tindak lanjut dan proses yang berlaku sesuai aturan.

Belum selesai Benedict berbicara, EB keluar dari ruangan dan langsung memberi penjelasan langsung kepada warga. Tampak warga terdiam mendengar suara EB. Menurut EB, dirinya sampai sekarang masih Kepala Desa Kolisia dan dia mengaku telah ditahan oleh anggota Pol-PP namun dirinya masih menunggu proses lanjutan sampai ada kepastian hukum dan putusan atas dirinya.

Pantauan wartawan, EB kemudian dibawa menggunakan mobil oleh aparat Kepolisian Polres Sikka yang datang ke lokasi. EB dibawa  ke Polres Sikka untuk dimintai keterangan lebih lanjut oleh penyidik Polres Sikka terkait dugaan perselingkuhan dengan BSR di kamar kos milik Petrus Pare, Warga RT.003, RW.05 Kelurahan Beru.

Sementara itu, salah satu warga yang tidak mau namanya disebutkan mengatakan bahwa dia bersama warga lainnya meminta agar Kepala Desa mereka segera dicopot dari jabatannya karena sudah mencoreng nama baik Desa Kolisia setelah tertangkap oleh anggota Pol-PP berselingkuh di Maumere, Kamis (16/2/2017) siang.

“Kami sebagai warga masyarakat merasa malu dengan tindakan yang sudah dibuat oleh Kepala Desa. Dia seharusnya menjadi contoh bagi kami tapi kalau dia sampai buat begini berarti dia tidak menghargai kami karena itu kami minta supaya dia diberhentikan saja. Kalau prosesnya tidak jelas kami akan langsung menghadap Bupati supaya dia segera dipecat,” ujarnya.

Kristina, salah satu warga yang ikut menonton aksi tersebut mengaku belum mengetahui duduk persoalan sehingga banyak warga yang memadati Kantor Desa Kolisia. Menurutnya masih banyak orang yang belum mengetahui permasalahan yang terjadi di Desa Kolisia. (chs)

 

 

 

 

Komentar Anda?

Related posts