SDK Don Bosko 3 Kupang Laksanakan Ujian Semester Berbasis Online

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Sekolah Dasar Katolik (SDK)  Don Bosko 3 Kupang, Senin (2/10/2017), mengadakan ujian mid semester, namun ujian mi semeter kali ini cukup beda dibading tahun kemarin. Pada ujian midsemester kali ini yang dilakukan SDK Don Bosko 3 Kupang bagi  31 siswa-siswi kelas VI dilakukan  berbasis online.

Kepala Sekolah SDK Don Bosko 3 Kupang, Yuventi Li.S, Pd,  yang di didampingi Kepala Unit Kurikulum Yayasan Swastisari, Drs. Rafael Riantobi serta guru TIK, Miguel Fernandes yang ditemui disekolah menuturkan, pelaksanaan  sistem berbasis online yang diterapkan ini, sebelumnya telah dilalukan uji coba pada tanggal 16 Februari 2017 , dan dalam uji coba oleh pihak wali kelas, bersama guru TIK ternyata berhasil, sehingga mid semester pihak sekolah menerapkan sistim online.

” Penerapan berbasis online, sebelumnya telah dilakukan uji coba oleh wali kelas ibu Yakoba dan dibantu beberapa teman guru yakni ibu Ani dan Ibu Ice beserta guruk TIK pak Meguel Fernandes, dan berhasil, sehingga dalam mid semester kami terapkan sistim online,” katanya.

Ia menambahkan, dalam penerapan midsemeter berbasis online, peralatan yang dipakai yakni latop ini adalah milik orang tua siswa yang dibawah oleh anak mereka untuk melaksanakan ujian mid semester berbasis online.

“Dengan peralatan dari para siswa ini, maka dalam mid semester berbasis online yang kami lakukan  bagi 31 orang siswa ini tidak dapat dilakukan sekali gus bagi mereka, tapi dilakukan dengan sistim gelombang yakni gelombang pertam 16 orang siswa yabg diawasi oleh beberpa orang yang tergabung dalam tim yang dibentuk oleh sekolah,” jelasnya.

Ia menambahkan, penerpan ujin mid semester berbasis online ini, soal yang dikerjakan sebanyak 30 nomor, namun tiap soal yang dikerjakan oleh para siswa ini, soal setiap siswa di acak, sehingga mereka benar-benar mandiri.  Dan juga waktu yang disiapkan 90 menit, tapi para siswa ini ada mampu mengerjakan dalam waktu 30 menit.

Ia mengaku, dalam penerapan ujian berbasis online ini, sesuai rencana akan diterapkan bagi siswa kelas V dan kelas IV, namun masih terkendala pada jaringan internet yang dipasang disekolah masih berkapsitas kecil.

“Kami memiliki keinginan penerapan ujian berbasis online dapat diterapka bagi siswa kelas V dan IV, namun jaringan internet terbatas habya batas sampai kelas IV. Karena  penerapan TIK siswa kelas V dan IV juga telah dilatih.Untuk dengan kekurangan diharapkan dapat menjadi perhatian yayasan.Selain dalam penerepan ujian berbasis online dapat jadi perhatin pemerintah dalam dinas, bagi kami sekolah sawasta,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Unit Kurikulum Yayasan Swastisari, Drs. Rafael Riantobi mengatakan, penerapan ujian berbasis online yang dilakukan ini, sebagai yayasan patut memberikan apresiasi, karena suatu inovasi baru yang diterapkan dan juga langka maju bagi SDK Don Basko 3.

“Melalui inovasi yang terapakan oleh sekolah ini, maka kami dari yayasan akan menjadikan bahan evaluasi apakah dapat diterapkan disemua sekolah atau tidak.Karena di tingkat yayasan ada juga ujian terpadu. Jadi  apa yang telah dilakukan  ini sangat bagus dan  akan kami bawah dalam rapat panitia ujian semester terpadu nantinya,”   katanya.

Ia menambahkan, dalam penerapan berbasis online yang sudah dilaksanakan, dilihat dapat melatih anak bis mandiri dan jujur,karena soal sistim acak. Namun dengan soal yang dikerjakan para siswa dengan waktu yang cepat apakah soalnya kurang menantang anak, ataukah anak-anak cukup pandai dan hebat.Sehingga hal ini yang akan jadi bahan evaluasi juga.

“Intinya  inovasi yang sudah dilaksanakan sudah ada ada kemajuan, dimana sekolah ini tidak ketinggal dengan perkembangan teknologi khususnya dalam bidang pendidikan,” tutupnya.

Sementara guru TIK, Miguel Fernandes mengaku, penerapan ujian berbasis online yang saat audah dilakukan oleh anak-anak dalam mid semester adalah suatu kebanggaan.

“Saya bersama para wali kelas dan teman guru lain merasa bangga, karena  baru diuji coba, tapi para siswa sudah mampu menunjukkan kemampuan mereka melalui mid semester. Tercapai hal ini pastonya bukan kehebatan gurunya, tapi adanya dukungan dari semua pihak di sekolah, dan juga paea orang tua siswa, sehingga pelaksanaan ujian mid semester berbasis online dapat berjalan,” tutupnya. (riflan hayon)

Komentar Anda?

Related posts