Satu Warga Positif Covid-19, Amon Minta Masyarakat Tidak Panik

  • Whatsapp

Kalabahi, seputar-ntt.com – Bupati Alor, Drs. Amon Djobo meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik dan tetap melakukan aktivitas seperti biasa dengan mengedepankan protokol kesehatan dalam masa New Normal Covid-19.

Permintaan juga sekaligus himbauan ini disampaikan orang nomor satu Alor menyusul adanya seorang warganya dinyatakan positif terpapar virus asal negeri Tirai Bambu tersebut berdasarkan hasil Swab.

“Pemerintah Daerah (Pemda) Alor melalui satgas Covid-19 telah melakukan langkah-langkah penanganan terhadap pasien dengan mengkarantinakan yang bersangkutan di rumah karantina kabupaten. Kondisi pasien pun baik-baik saja,” kata Amon Djobo kepada wartawan saat Konferensi Pers di ruang kerjanya, Selasa, 1/9/2020 siang.

Menurutnya, satgas juga telah melakukan upacaya pencegahan dilokasi tempat tinggal pasien yang berada Kelurahan Mutiara dengan melakukan penyemprotan disinfektan.

“Kita harap dan berdoa semoga hasil swab kedua yang bersangkutan serta 46 orang yang diduga telah melakukan kontak langsung, kesemuanya negatif,” harap Bupati dua periode ini.

Amon menerangkan, pasien yang dinyatakan positif Covid-19 merupakan tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas di RSUD Kalabahi. Awal sebelumnya, swab dilakukan kepada seluruh nakes yang melakukan penangganan terhadap seorang pasien dari Kiser yang meninggal dunia atas nama Yeremia Maititua. Dari hasil swab menunjukkan bahwa (Alm) Yeremia Maititua dan 18 nakes dinyatakan negatif namun satu orang nakes justru dinyatakan positif Covid-19

“Setelah dilakukan penelusuran riwayat perjalanan pasien, diketahui bahwa yang bersangkutan tiba dari Kota Kupang tanggal 13 Agustus 2020 (Claster pelaku perjalanan). Satgas langsung mengambil langkah-langkah penanganan, yaitu melakukan karantina mandiri di gedung bekas kantor Bank NTT. Saat itu yang bersangkutan dijemput langsung oleh tim medis bawa ke tempat karantina,” ungkap Djobo.

Mantan Asisten III ini pun menyentil berbagai informasi yang beredar di media sosial Facebook yang menyebut Alor masuk zona merah.

“Ini juga terlalu berlebihan. Ada yang bilang Alor masuk zona merah, ah orang ada sehat-sehat ko. Kejadiannya itu hanya di Kelurahan Mutiara saja dan langkah-langkah penanganan dan pencegahan sudah dilakukan. Nah informasi-informasi Facebook begini yang buat nanti orang tambah takut. Saya harap kaka (wartawan) mereka tolong luruskan melalui pemberitaan,” pungkas Amon Djobo. (*Pepenk).

Komentar Anda?

Related posts