RSU SK Lerik Kekurangan Tenaga Medis dan Dokter Penyakit Dalam

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) SK.Lerik, Marsiana Halek mengaku rumah sakit milik Pemerintah Kota tersebut masih kekurangan tenaga medis dan dokter ahli penyakit dalam di RSU SK.Lerik. Hal ini disampaikan Marsiana Halek, kepada wartawan di Kantor DPRD Kota Kupang, Kamis (17/9/2015).

Menurutnya,untuk tenaga medis RSU Kota SK.Lerik masih kekurangan 50-an tenaga medis dalam penanganan medis bagi pasien. “Memang secara hitungan kami masih membutuhkan  50-an tenaga medis, dengan perhitungan satu pasien bisa tanggani  satu orang tenaga medis agar pelayanannya bisa lebih cepat,” ujarnya.

Menurut Marsiana Halen, pihaknya sedang berusaha agar RSU SK Lerik bisa memiliki tenaga dokter ahli penyakit dalam. Hal ini sangat dibutuhkan oleh rumah sakit sehingga tidak lagi mendatangkan dokter ahli dari rumah sakit lain yang ada di Kupang.

“Kita berharap agar pada tahun 2016 nanti sudah ada ahli penyakit dalam, sehingga persoalan ketiadaan dokter ahli bisa teratasi. Untuk tenaga dokter ahli penyakit dalam sebelumnya kami pernah membangun bekerjasama dengan rumah sakit angkatan luat, namun banyak yang sedang sekolah,” katanya.

Dia menambahkan, selain itu  RSU SK.Lerik juga pernah membangun kerja sama dengan RSUD WZ Yohanes, namun karena tingkat kebutuhan pelayanan yang begitu tinggi, sehingga pelayanan pelayanan terhadap para pasien menjadi sulit. Untuk itu, pihaknya sedang membangun jejaring dengan  RSU pusat dan Universitas kedokteran untuk menempatkan tenaga dokter ahli penyakit dalam setelah selesai pendidikan.

“Dengan kekurangan tenaga dokter ahli penyakit dalam, bukan bearti pasien penyakit dalam tidak mendapat pelayanan di RSU kota, tetapi  tetap dilayani, karena pasien ini adalah pasien  rujukan,” katanya.

Dia mengakui, walaupun kekurangan tenaga medis dan SDM, namun untuk  fasilitas cukup memadai, sehingga pasien rujukkan dari puskesmas tetap dilayani dengan fasilitas yang cukup.  “Untuk mengatasi persoalan ini maka kami akan usul anggaran dalam perubahan nanti untuk  penambahan tenaga medis di tahun 2015. Nanti untuk tahun 2016 kita usulkan lagi, karena ini kebutuhan pelayanan sangat tinggi dimana pasien terus bertambah,” katanya.

Terpisah anggota DPRD dari Partai Nasdem, Nicky Uly menegaskan agar pemerintah harus segera memenuhi kekurangan tenaga medis ada sehingga pelayanan terhadap masyarakat tidak terganggu. Menurutnya, persoalan tenaga medis tidak boleh dianggap sepele karena menyangkut nyawa manusia sehingga dibutuhkan langkah-langkah yang tepat dan cepat.

“Pemerintah melalui kebijakannya telah memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang kuliah di Universitas Nusa Cendana. Namun ini memerlukan waktu yang lama karena untuk sekolah menjadi dokter membutuhkan waktu yang lama, apalagi untuk dokter spesialis,”katanya.

Pemerintah juga kata Nicky, harus memberi jamianan kepastian bagi para dokter yang mengabdi, misalnya diangkat jadi PNS di Kota sehingga mereka tidak lagi mencari daerah lain yang lebih menjanjikan. Hal ini perlu diperhatikan karena banyak dokter PTT yang bingung tentang nasib mereka apakah nanti akan menjadi PNS atau tidak.

“Pemerintah Pusat pada tahun 2014 lalu mengangkat dokter PTT di Kota Kupang jadi PNS sebanyak 16 orang.  Ini yang harus menjadi perhatian pemerintah Kota. Kita ambil contoh, Kabupaten Sabu Raijua bisa menyekolahkan anak-anak mereka ke Jawa untuk memenuhi kekurangan dokter disana dengan jaminan mereka kembali mengabdi dan jadi PNS di sana. Mungkin tidak perlu terlalu banyak dalam setahun tapi dibuat secara bertahap sesuai kondisi keuangan daerah,” katanya.(rif)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *