Revolusi Mental ala Tulus dan Mandiri Jilid Dua

  • Whatsapp

Menia, seputar-ntt.com – Debat Publik antar pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati sabu raijua yang dielenggarakan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sabu Raijua beberapa waktu lalu, masih menyisahkan cerita yang hingga kini tetap menjadi perbincangan publik di Sabu Raijua. diantaranya terkait dengan konsep revolusi mental ala kubu Paket Tulus yakni pasangan Thobias Uly dan Yusuf Dominggus Lado  dan kubu Mandiri jilid dua yaitu Marthen Dira Tome dan Nikodemus Rihi Heke.

Menurut Paket Tulus, revolusi mental yang akan mereka terapkan di kabupaten sabu raijua ketika mereka memimipin nanti, antara lain adalah mengembalikan jatidiri masyarakat sabu raijua kepada kebiasaan atau adat istiadat yang saling menghargai, tidak mementingkan diri sendiri, menghargai sebuah perbedaan, cinta damai, serta tidak arogan dalam melakukan kehendaknya. karena menurut mereka, saat ini nilai – nilai moral yang ditanamkan para leluhur mulai tergeser dan digantikan dengan hal – hal yang tidak sesuai dengan adat dan budaya sebagai orang sabu.

Paket Tulus dengan percaya diri mengatakan, apabila mereka memimpin di Sabu Raijua, hal lain yang akan mereka lakukan terkait dengan revolusi mental adalah menerapkan kepemimpinan yang bergaya humanis dan berbasis hak – hak rakyat, menjadikan adat dan budaya sabu raijua “Hadda Hawu” sebagai landasan dalam menyelesaikan setiap persoalah, membuka diri terhadap setiap kritik dari masyarakat, dan memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat, akan apa yang menjadi hak – hak mereka sebagai masyarakat. selain itu mereka juga berjanji akan menjadi pemimpin yang sederhana menegakkan demokrasi yang sesungguhnya karena demokrasi kata paket tulus, adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Sementara itu, menurut paket Mandiri jilid dua, konsep revolusi mental yang akan mereka lakukan adalah sejalan dengan visi dan misi mereka yakni akan dimulai dari bidang pendidikan, dimana para guru sebagai aktor intelektual disekolah akan diberikan pemahaman yang baik, agar mereka dapat mengajarkan kepada anak didik mereka bagaimana menjadi manusia yang bermoral baik, mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini hingga ke tingkat perguruan tinggi. serta akan menurunkan pikiran – pikiran yang positif kepada masyarakat dan juga kepada insan didalam birokrasi untuk dapat diterapkan dalam kehidupannya setiap hari.

Paket Mandiri Jilid dua juga katakan, revolusi mental yang nantinya akan terus diterapkan adalah membuka lapangan pekerjaan sebanyak mungkin bagi masyarakat sabu raijua, meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dari berbagai sektor, serta meningkatkan pelayanan kesehatan dan kwalitas pendidikan. Selain itu, menanamkan kembali rasa gotong royong dikalangan masyarakat yang kini sudah mulai memudar, melakukan standar pelayanan operasional yang baik bagi seluruh masyarakat serta mengajarkan kepada masyarakat di kabupaten sabu raijua untuk menggunakan ilmu pengetahuan yang ada secara positif.

Paket Mandiri secara tegas mengatakan,  saat ini ada banyak ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan secara salah oleh orang sabu yaitu untuk mencaci maki orang lain, padahal dikatakannya, ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya disediakan agar dimanfaatkan secara baik dan positif dan bukan untuk mencaci maki dan menfitnah orang lain. dan hal itu penting dilakukan agar dapat mengembalikan jati diri masyarakat sabu raijua yang penuh kedamaian dan kebersamaan serta menghargai sesama. (dedy lay doma)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *