Proyek Sumur Air di Lingko Lolok Segera Dilanjutkan

  • Whatsapp

Borong, seputar-ntt.com – Proyek Pembangunan Sumur Air di Lingko Lolok, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur akan segera dilanjutkan kembali.

Dilaporkan sebelumnya, proyek ini mendapat sorotan warga setempat karena sempat terhenti. Bahkan terancam mangkrak karena beberapa bulan terakhir tidak ada aktivitas di lokasi proyek. Namun, pemerintah Kabupaten Manggarai Timur berjanji melanjutkan kembali pengerjaan proyek tersebut.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Ignas Woda mengatakan bahwa, proyek sumur air itu sempat terhenti disebabkan sejumlah kendala teknis dihadapi kontraktor pelaksana seperti mobilisasi alat berat menuju lokasi proyek.

“Saya coba mengklarifikasi, proyek ini (mulai dikerjakan) tahun 2018 di mana saat pengerjaan terjadi bencana yang mana runtuh sumurnya saat pengerjaan oleh kontraktor,” ujarnya kepada wartawan melalui WhatsApp Rabu, 6 November 2019.

Ignas mengungkapkan bahwa, sumur air roboh akibat bencana alam tahun 2018 lalu. Usai kejadian, pihaknya saat itu memerintahkan kembali kontraktor pelaksana agar membangun ulang sumur air tersebut. Ia menjelaskan, pembangunan sumur itu pun saat ini sudah hampir rampung. Namun karena beberapa kendala teknis sehingga sempat terhenti.

Ignas pun membantah tudingan warga setempat karena menilai proyek tersebut terancam mangkrak.

“Kami memerintahkan kontraktor untuk membangun ulang dan sumurnya sudah selesai,” pungkas dia.

Ia mengakui bahwa, memang timbunan di sekitar sumur air belum dikerjakan. Untuk itu, tahun 2019 ini akan dilanjutkan kembali menggunakan dana APBD Manggarai Timur senilai Rp.100.000.000. Proyek ini, ungkap dia, dikerjakan oleh CV Budi Bakti.

“Juga pembangunan rabat sekitar lokasi sumur dan saluran akan dikerjakan sehingga masyarakat Lingko Lolok bisa memanfaatkannya,” terang Ignas.

Ia pun mengaku telah menghubungi kontraktor pelaksana, Gregorius Tabur untuk segera melanjutkan pengerjaan sumur air di Lingko Lolok itu.

“Oh ia. Sekarang sedang dicari excavator oleh kontraktor untuk dikerjakan karena pekerjaan tahun ini lebih banyak pekerjaan timbunan sekitar sumur air,” urai dia.

Secara terpisah, Direktur CV Budi Bakti, Gregorius Tabur mengatakan, dirinya telah menemui warga Lingko Lolok sebagai pekerja proyek itu pada Selasa, 5 November 2019 untuk kembali melanjutkan proyek tersebut.

“Begini pak, kami sudah temui warga setempat untuk sama-sama bertemu dengan orang Tambang Mangan untuk menggunakan excavator milik mereka. Kebetulan pekerjaannya penimbunan. Itu kemarin sama-sama dengan masyarakat di lokasi,” jelas Gregorius.

Ia mengaku, kebetulan pelaksana lapangan atas nama Flori telah ia perintahkan untuk berkomunikasi dengan para pihak melakukan pekerjaan penimbunan sumur air tersebut.

“Dia (Flori) dengan masyarakat di bawah menemui orang Tambang untuk membicarakan excavator mereka,”

“Awalnya kemarin kita telah sewa excavator di Reo, tapi setelah dipertimbangkan maka kita putuskan menunggu excavator milik pihak tambang karena lebih dekat dengan lokasi proyek sumur,”

Ia menjelaskan bahwa, tidak benar bila dikatakan proyek tersebut terancam mangkrak. Hanya menunggu alat berat baru kemudian dikerjakan.

“Tidak benar jika dikatakan proyek ini ditinggalkan atau mangkrak. Bila menggunakan alat berat itu lebih efisien bahkan cepat selesai,”

Ia juga sudah diperintahkan PPK proyek sumur tersebut. Gregorius pun mengakui sudah memberikan gambaran umum terkait proses pengerjaan sumur air di dekat lokasi tambang mangan Lingko Lolok itu.(*rot)

Komentar Anda?

Related posts