Proyek Dinas PU Membuat Dewan Kota Terbelah

  • Whatsapp

Kupang,Seputar-ntt.com – Rapat dengar pendapat soal  keterlambatan pembangunan tanggul retensi Kuanfau berjalan tegang. Rapat yang berlangsung antara Komisi III, Dinas PU, Konsultan dan Kontraktor yang berlangsung diruang rapat Komisi III, Rabu (27/1/2016) tersebut terjadi beda pendapat ,sehingga membuat wakil Ketua Komisi III, Hery Kadja memilih walk out (WO) dari ruang rapat.

Pantauan seputar-ntt.com, rapat yang cukup menegangkan itu terjadi beda pendapat, dimana 4 anggota lain menginginkan untuk merekemendasikan persoalan tersebut ke ranah hukum, sementara Koordinator Komisi III, Yeskiel Loudoe menginginkan agar dalam rapat itu mencari solusi terbaik.

Wakil ketua Komisi III, Hery Kadja dengan tegas mengatakan bahwa laporan dari dinas PU terkait progres fisik pekerjaan dilapangan adalah rekayasa administrasi dan tidak sesuai progres fisik dilapangan. Bahkan katanya, dinas PU bersama konsuktan dan kontraktor secara sistematis telah menipu masyarakat, Walikota dan dewan, karena itu masalah ini harus dibawah ke ranah hukum untuk diselesaikan.

“Ini penipuan dan laporan ini adalah rekayasa. Karena dari hasil pengamatan kami di lapangan beberapa hari kemarin, progres fisik belum mencapai 20 persen. Karena itu data yang ada ditangan saya akan saya antar sendiri ke Tipikor, kalau memang tidak ada kejujuran disini,” tandasnya langsung keluar dari ruang rapat sambil mengatakan jika kelak terjadi apa-apa saya diluar dan tidak bertanggung jawab.

Walau ditegur Koordinator Komisi III, Yeskiel Loudoe namun Hery Kadja tidak mempedulikan. Namun sebelum insiden WO oleh Waket Komisi, sebelumnya anggota komisi III lain yakni Yohanis Ndun telah keluar karena merasa rapat itu tak bernilai apa-apa dan tidak menghasilkan apa-apa, karena semua alasan dan laporan yang diberikan oleh Dinas PU adalah rekayasa dan itu merupakan penipuan.

“Silahkan teman-temain lain mengambil sikap, kalau untuk saya, tetap kita rekomendasikan ke aparat hukum. Saya tidak mau bertanggung jawab dan saya diluar. Pada intinya menurut saya kita rekomendasikan saja ke aparat hukum, karena ini konspirasi mereka untuk korupsi uang ini, jangan sampai sudah cairkan sisah anggaran dan ditaru direkening lain,” cetusnya.

Koordinator Komisi III, Yeskiel Loudoe pun bersikap dengan mengatakan kalau rapat ini hanya untuk mau lapor aparat hukum kenapa harus rapat. Fungsi dewan adalah pengawasan dan melekat unsur unsur kemitraan. “Yang penting kita sudah kasi warning, jika nanti tidak selesai, kalian semua masuk penjara. Saya tidak punya kepentingan di PU, catat itu,  saya tidak pernah kerja proyek di situ,” kata ketua DPRD Kota Kupang itu.

Dia pun merasa kesal dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh wakil ketua Komisi untuk membawa melaporkan persoalan ini dengan membawa data ke Tipikor.

“Kenapa tidak bawa saja data itu dari kemarin ke Tipikor, kenapa harus diungkapkan di rapat begini. Rapat ini supaya kita cari solusi, bukan dengan mengecam lapor ke Tipikor,” ujarnya.(riflan hayon)

Komentar Anda?

Related posts