Penyeludupan BBM Ke Timor Leste di Gagalkan Warga

  • Whatsapp

KUPANG, Seputar NTT.com – Warga Kampung Seroja Mota’ain Kabupaten Belu, wilayah batas RI-Timor Leste menggagalkan upaya penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) ke negara tetangga, yang diduga melibatkan oknum aparat Polres Belu, Minggu (22/9/2013) sekitar pukul 20.30 WITA.
“Penggagalan itu kita lakukan dengan menahan dua kendaraan yang diduga memuat sejumlah BBM dari Atambua yang juga terdapat oknum aparat Polres Belu di hutan Saraboa Desa Silawan,” kata seorang warga Mota’ain, di Atambua, Senin.

Warga yang meminta namanya tidak dipublikasi demi kepentingan keamanan, itu mengatakan, informasi keterlibat oknum aparat tersebut, sudah diperoleh warga sebelumnya, sehingga penjagaan di lintasan jalan wilayah batas sudah dilakukan warga. “Saat aksi penyelundupan hendak dilakukan di hutan Saraboa, kita langsung mengepung dan menangkap para pelaku. Sejumlah orang yang terlibat, termasuk oknum aparat kabur dari tempat kejadian perkara,” katanya.

Dia mengaku, sangat kenal baik oknum aparat Polres Belu yang ikut dalam upaya penyelundupan tersebut. “saya tidak salah lihat. Saya kenal benar oknum anggota Polisi dari Polres Belu itu,” katanya.

Dia mengaku, dalam penyergapan itu, hanya bisa menahan sejumlah barang bukti berupa BBM yang berada dalam kemasan jerigen berbagai ukuran, dua kendaraan pengangkut serta dua oknum penyelundupan lain, masing-masing Ny Frenanda dan Ny Ermy.

“Sementara dua kendaraan itu masing-masing jenis Panther dengan plat nomor polisi B 4533 K dan satu unit kijang pick up bernomor polisi B 7777,” katanya.

Saat penyergapan, lanjut dia, warga meminta bantuan aparat di Pos Brimob perbatasan dan Pos Polisi di perbatasan.

“Aparat langsung amankan sejumlah barang bukti dan dua oknum diduga penyelundup tersebut,” katanya.

Kapolres Belu AKBP Daniel Yudo Ruhoro yang dikonfirmasi terpisah, mengatakan ada salah koordinasi antara masyarakat dan aparat keamanan. Menurut dia, kejadian sebenarnya adalah, saat aparat Polres Belu hendak menggagalkan penyelundupan BBM oleh oknum masyarakat, namun dihadang masyarakat.

“Sebenranya anggota kita mau nangkap, tapi masyarakat ngepung. Barangnya sudah diamankan, itu milik masyarakat,” kata Deniel.

Dia menyebutkan, sejumlah BBM jenis bensin yang diamankan dikemas dalam 17 jerigen besar. Sementara pemiliknya masih terus didalami dalam penyelidikan aparat. Hal yang sama terhadap masyarakat yang melakukan pengepungan terhadap aparat.

Diakuinya, dua kendaraan yang ada di tempat kejadian perkara adalah milik aparat dan ditumpangi aparat Poleres Belu yang akan melakukan penangkapan upaya penyelundupan BBM oleh masyarakat.

Namun upaya penegakan itu dihadang oleh masyarakat dengan pengepungan. Kendati demikian, dengan bantuan sejumlah pihak dan unsur terkait, upaya menggagalkan penyelundupan tersebut bisa dilakukan.

“Tidak ada korban jiwa dalam pengepungan warga tersebut,” kata Daniel mengaku.

Dia mengakui, kerja sama semua pihak termasuk masyarakat untuk menjaga kemungkinan terjadinya penyelundupan BBM ke wilayah lain sangat dibutuhkan dan terus dilakukan aparat Polres Belu, termasuk memberikan sosialisasi serta penyadaran kepada masyarakat akan tindakan tersebut yang melanggar hukum.(Ari)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *