Penduduk NTT Bertambah 88 Ribu Setiap Tahun

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara timur mencatat perkembagan penduduk NTT selama 25 tahun sebanyak 2,2 juta jiwa. Jumlah ini menunjukan rata-rata setiap tahun penduduk NTT bertambah sebanyak 88 ribu jiwa.

Menurut Kepala Perwakilan BKKBN NTT, Kresaputra menjelaskan,  jika penduduk NTT bertambah sesuai 88.000 jiwa pertahun, tanpa ada upaya pengendalian maka akan terjadi masalah bagi NTT kedepan, khusnya bagi generasi selanjutnya.

“Pertambahan penduduk akan membawa dampak bagi setiap aspek pembangunan, misalnya terhadap bidang pendidikan, akan berdampak kepada tambahan penyiapan sarana dan prasarana pendidikan serta jumlah tenaga guru,” ungkap kresaputra.

Terkait hal yang sama ia menjelaskan, dampak tersebut juga terjadi di bidang kesehatan, dampak terhadap sektor sandang, pangan dan papan, pengangguran meningkat yang bisa berakibat kriminalitas meningkat dan masih banyak lagi dampak dari pertumbuhan penduduk yang tidak ditekan.

“Masalah yang tidak kalah rumit ketika pertambahan penduduk tidak disertai dengan kualitas sumbr daya manusia (SDM) yang handal, maka akan menjadi beban,” katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk mengantisipasi dampak pertumbuhan penduduk  yang cukup pesat dalam Jangka waktunpanjang, maka perlu dilakukan upaya preventif dengan melakukan pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk melalui program kependudukan dan keluarga berencana. Program ini bertujuan  memberi ruang kepada keluarga untuk merenvanakan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia anak.

“Perwakilan BKKBN NTT terus melakukan  advokasi keoada seluruh stekholder di Provinsi dan kabupaten/kota terutama pemeri tah kabupaten/kota  untuk memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga, serta melakukam sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat memahami secara  benar dan lengkap terhadap manfaat  program pembangunan kependudukan, KB dan pembangunan keluarga (KKBPK),” jelasnya.

Jika seluruh keluarga dapat mewujudkan  program KKBPK sebagai keluarga kecil, keluarga sehat, keluarga cerdas dan keluarga bahagia maka indeks pembangunan manusia (IPM) bangsa juga akan terwujud. (DM)

Komentar Anda?

Related posts