Partai Demokrat Maafkan Viktor Laiskodat

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Partai Demokrat telah memaafkan Viktor Laiskodat terkait tudingannya bahwa salah satu partai yang membela kaum intoleran adalah Demokrat. Hal ini sesuai arahan Ketua Umum Demokrat Soesilo Bambang Yodhoyono (SBY) untuk menyelesaikan persoalan tersebut dalam bingkai demokrasi.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Pembina Demokrat, E. E Mangindaan saat hadir di Kupang dalam rangka Syukuran Kebangsaan Partai Demokrat dengan tema merajut asa bersama dalam kebhinekaan. Acara tersebut juga dihadiri oleh Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan dan beberapa pengurus pusat lainnya di Grand Mutiara Kupang, Rabu, (23/8/2017).

“Demokrat sudah memberi maaf, terserah yang bersangkutan mau seperti apa. Demokrat ingin damai dengan siapa saja sebab bagi kami Pancasila adalah harga mati,” kata mantan Meteri Perhubungan di era SBY tersebut.

Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Hinca Panjaitan membantah tudingan Viktor Laikodat bahwa Partai Demokrat adalah salah satu partai yang membela intoleran di Indonesia. Hinca secara tegas mengatakan bahwa tudingan tersebut tidak benar dan melukai kader Demokrat.

“Pernyataan itu tidak benar, karena itu partai Demokrat membantah apa yang dikatakan oleh salah satu petinggi salah satu Parpol ketika melakukan rese di NTT,” ujar Hinca Panjaitan saat Jumpa Pers di Grand Mutiara Kupang, Rabu (23/8/2017).

Hinca Panjaitan mengatakan, ketika tudingan terhadap partai Demokrat sebagai pembela intoleran yang langsung viral di media sosial dan mendapat tanggapan secara nasional, dirinya langsung dipanggil Ketua Umum Partai Demokrat, Soesilo Bambang Yudhoyono untuk menyikapi persoalan tersebut.

“Dalam Pertemuan itu, Ketua Umum Kami pak SBY mengatakan kita tidak boleh menggadaikan Demokrasi yang kita rawat selama ini hanya karena pernyataan politik seseorang. Pesan SBY sangat jelas, urus persoalan itu secara demokrasi sebab ruang demokrasi terbuka lebar, apalagi itu hanya persoalan politik,” jelas Hinca.

Hinca mengatakan bahwa partai Demokrat adalah partai yang nasionalis. Dia mencontohkan dalam struktur partai saja dirinya sebagai Sekjen adalah seorang Khatolik dan Ketua Dewan Pembina adalah seorang Protestan. Tidak hanya itu semua agama dan suku ada dalam struktur kepengurusan partai Demokrat baik di pusat hingga daerah.

“Pak SBY itu diberi gelar bapak Demokrasi dan mendapatkan penghargaan oleh bangsa-bangsa lain. Selama beliau memerintah 10 tahun, tidak pernah memenjarakan orang sekalipun begitu banyak pernyataan kasar dan hinaan yang diterima. Jadi tidak benar apa yang dituding itu,” tegas Hinca.

Dia menyampaikan bahwa partai Demokrat memiliki alasan yang kuat kenapa tidak mendukung lahirnya Perpu pembubaran Ormas Radikal. “Demokrat melihat bahwa belum ada sesuatu yang genting sehingga Perpu keluarkan Perpu pembubaran Ormas. Perpu itu harus lahir karena ada sesuatu yang genting dan kami melihat belum ada itu, justru karena Perpu itu ada yang membuat seolah-olah ada yang genting,” kata Hinca. (joey rihi ga)

Komentar Anda?

Related posts