NTT, Salah Satu Prioritas Kerjasama ILO

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Organisasi Buruh Internasional (ILO/International Labour Organization) saat ini memprioritaskan NTT sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang menjadi sasaran untuk membangun kerjasama dalam bidang ketenagakerjaan. Niat baik ILO itu ditandai dengan adanya pertemuan Direktur Jenderal (Dirjen) ILO, Guy Ryder bersama Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, di rumah jabatan Gubernur, Sabtu (13/12/2014).

“Kami berkunjung  Ke Kupang sekaligus menunjukan komitmen kami untuk membangun kerjasama dengan pemprov NTT. Perkembangan NTT terus kami pantau, namun hari ini kami dapat secara langsung melihat kondisi sebenarnya guna penguatan kapasitas ketenagakerjaan di pedesaan, mengingat NTT adalah salah satu provinsi di Indonesia yang menjadi prioritas ILO, ” kata Guy Ryder.

Dirjen ILO, Guy Ryder, bersama Direktur ILO, Peter van Rooij dan Michico Miyamato (Deputi Direktur ILO), saat diterima Gubernur Frans Lebu Raya, menyatakan rasa bangga dan senang bisa bertemu dan membicarakan kelanjutan kerjasama sebagaimana yang telah dibangun bersama pemprov NTT pada waktu lalu. Ryder, menyadari banyak permasalahan tenaga kerja yang sedang dihadapi provinsi NTT tapi semua persoalan yang ada tentunya tidak dapat diselesaikan dalam satu atau dua hari melainkan sangat membutuhkan jangka waktu cukup lama untuk mengatasi, karena permasalahannya terstruktur.

Selanjutnya Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, kepada rombongan ILO yang dipimpin Guy Ryder, mengatakan menyambut dengan gembira kerjasama pemprov NTT dan ILO terutama dalam meningkatkan ketrampilan tenaga kerja di NTT.  Kata Lebu Raya, NTT memiliki banyak persoalan terkait tenaga kerja, yaitu salah satunya trafficking dan juga banyak orang NTT yang melakukan migrasi mencari pekerjaan ke luar daerah, sehingga melalui kerjasama yang dibangun bersama ILO nantinya dapat teratasi dengan baik.

“NTT sebagai provinsi kepulauan memiliki tantangan lebih berat jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Saya yakin ILO memiliki komitmen yang tinggi untuk membantu NTT supaya NTT lebih baik dan berkembang maju pada masa mendatang. Untuk itu beberapa waktu lalu saya berkunjung ke kantor ILO di Jakarta guna mengajak bekerjasama menciptakan lapangan kerja dan wirausahawan baru di NTT,” tambah Gubernur.

Gubernur Frans Lebu Raya, kepada Guy Ryder menjelaskan soal program Desa Mandiri Anggur Merah yang diluncurkan sejak tahun 2011 lalu. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat itu diberi dukungan dana hibah Rp 250 juta untuk tiap desa yang dikategorikan memiliki prosentase kemiskinan tertinggi. Sedangkan kegiatan usahanya direncanakan dan dilakukan oleh kelompok masyarakat  (pokmas) serta pengembalian pinjaman pokok dan bunga, ditetapkan oleh masing-masing pokmas.

Dana ini tidak diambil kembali oleh pemerintah tetapi bergulir kepada kelompok lain di desanya yang belum mendapatkan. Saat ini program Desa Mandiri Anggur Merah, kata Lebu Raya, telah menjangkau separuh dari seluruh jumlah desa dan kelurahan yang ada di NTT sebanyak 3.272 desa.  “Saya bangga melalui program tersebut masyarakat yang dikategori miskin kemudian dapat mengembalikan pinjamannya.  Ini satu hal yang sangat menarik dari program keberpihakan pada rakyat itu,” jelas Lebu Raya.

Guy Ryder, setelah mendengar penjelasan Gubernur Lebu Raya, mengatakan program Desa Mandiri Anggur Merah adalah program yang sangat bagus dan perlu dilanjutkan bagi penguatan kapasitas di pedesaan. Program ini memiliki sistem baik sekali sehingga masyarakat bertanggungjawab untuk mengelola dana yang dihibahkan dalam menciptakan kehidupan yang layak.

Salah satu program ILO yaitu penguatan kapasitas masyarakat di pedesaan sangat sejalan dengan RPJMD NTT. Terkait dengan persoalan trafficking dann migrasi, ungkap Ryder, dapat mengatasinya dengan membuka lapangan kerja besar-besaran disertai dengan peningkatan fasilitas Balai Latihan Kerja (BLK).
“Dalam rangka penguatan kapasitas di pedesaan, hari ini, kami mengunjungi desa Kairani, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang untuk berdiskusi dengan kelompok tani melalui pelatihan kewirausahawan. Kegiatan sejenis juga akan kami terapkan pada desa-desa Anggur Merah untuk menciptakan wirausahawan baru,” tutur Ryder.(humas setda ntt)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *