Niti Susanto : Awal April Bangun SPBU di Sabu

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Salah satu pengusaha terkemuka di Kota Kupang, Niti Susanto mengatakan, pihaknya akan segera membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pulau Sabu. Kepastian ini disampaikan Niti Susanto kepada Seputar NTT setelah melakukan survei di Sabu Raijua, Jumat (20/3/2015).

“Awal bulan April ini kita sudah mulai mobilisasi alat untuk pembangunan SPBU disana. Kita perkirakan, SPBU ini akan beroperasi melayani masyarakat pada bulan September 2015 ini,” katanya.

Nita menjelaskan, dirinya berada di Sabu selama dua hari untuk melakukan survei lokasi pembangunan SPBU. Sebagai Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) yang menyalurkan BBM ke Sabu Raijua Niti sangat memahami kebutuhan warga Sabu Raijua terhadap BBM.

“Saya dengan pak bupati sudah survei lahan dan kita tingga bangun. Kita lihat cuaca juga sudah mulai kondusif sehingga kita segera mobilisasi peralatan. Soal lahan tidak ada masalah, semua sudah dipersiapkan lebih dulu oleh Pemerintah Sabu Raijua,” bebernya.

Dia juga memberi apresiasi kepada Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome yang tidak kenal lelah untuk memperjuangkan berdirinya SPBU di Sabu Raijua. Tidak hanya itu pertamina juga telah menyetujui penamabhan quota BBM untuk Sabu Raijua dari 100 ton menjadi 200 ton.

“Kami sangat berterimakasih dan memberi apresiasi kepada bapak bupati. Beliau sangat welcome dengan kami pengusaha yang ingin menanamkan modal di Sabu. Beliau tidak tanggung-tanggung dalam memberikan kemudahan bagi kami,” ungkap Niti

Niti juga menjelaskan dengan adanya penambahan quota BBM dari Pertamina bagi Kabupaten Sabu Raijua, maka tidak ada lagi persoalan BBM yang selama ini menjadi keluhan masyarakat. “Orang tidak bisa lagi bermain dengan BBM karena nanti sudah ada SPBU dengan quota yang bertambah dua kali lipat,” pungkasnya.

Terpisah, Marketing Branch Manager Pertamina NTT, Hardiyanto Tato, menjelaskan terhitung bulan April 2015 ada penambahan quota BBM untuk Kabupaten Sabu Raijua. “Mulai bulan April 2015 Kuota BBM bersubsidi untuk Kabupaten Sabu Raijua naik dua kali lipat dari quota sebelumnya,” kata Hardiyanto Tato, Jumat (20/3/2015) di Kupang.

Hardiyanto Tato menjelaskan, quota BBM untuk Sabu Raijua selama ini hanya 1000 kilo liter atau 100 ton setiap bulan. Dengan adanya penambahan ini maka quota BBM ke Sabu Raijua menjadi 2000 kilo liter atau 200 ton.

“Selain penambahan quota BBM bersubsidi kita juga membantu dengan BBM non subsidi ke Sabu Raijua. Dengan demikian kita berharap tidak ada lagi persoalan terkait BBM yang selama ini dikeluhkan oleh masyarakat setempat,” tambahnya.

Dia menjelaskan, untuk menambah quota BBM bersubsidi bagi sebuah Kabupaten, Pertamina terlebih dahulu melakukan survei berdasarkan permintaan yang diajukan oleh pemerintah setempat. Berdasarkan survei tersebut baru diputuskan apakah perlu penambahan quota atau tidak.

“Ada permintaan dari Pemerintah untuk penambahan quota diertai dengan data seperti penambahan jumlah kendaraan, pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat serta quota BBM yang ada selama ini. Dari situ kita lakukan survei dan kita putuskan untuk menambah quota dua kali lipat,” bebernya.

Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome yang dikonfrimasi terkait penambahan quota BBM bersubsidi untuk Sabu Raijua menyatakan apresiasi kepada Pertamina NTT. Selama ini kata Marthen Pemerintah telah berjuang keras supaya ada penambahan quota BBM bersubsidi ke Sabu raijua pasca menjadi Kabupaten otonom.

“Ini adalah semangat baru bagi masyarakat Sabu Raijua dalam bergerak ketika BBM sudah cukup. Kegiatan masyarakat untuk bertanam dimusim panas atau melaut tidak lagi terkendala dengan kondisi BBM yang sulit. Kami mengucapkan terimakasih kepada Pertamina karena telah mendengar keluhan kami,” kata Marthen.

Bupati juga memberi apresiasi kepada Niti Susanto yang akan menanamkan Modal di Sabu Raijua dengan membangun SPBU. “Saya dengan Pak Niti sudah survei lokasi pembangunan SPBU pada hari jumat kemarin,” ungkapnya.

Dengan berdirinya SPBU nanti Sabu Raijua, dia berharap masyarakat bisa lebih giat dalam mensukseskan program kebun rakyat mandiri atau menanam pada musim kemarau. “Jika BBM sudah cukup maka masyarakat harus lebih giat lagi bekerja, baik di darat maupun dilaut,” pungkasnya.(joey)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *