Nik Rihi Heke : Kami Memiliki Mimpi Yang Sama

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Memilih untuk tetap satu biduk bersama Marthen Dira Tome untuk membawa masyarakat Sabu Raijua menuju masyarakat yang sejahtera sudah menjadi menjadi tekad Nikodemus Rihi Heke dalam mengabdi bagi masyarakat. Nik Rihi Heke secara tegas mengatakan bahwa dirinya memiliki mimpi dan cita-cita yang sama dengan Marthen Dira Tome dalam pengabdian bagi masyarakat di Sabu Raijua

Banyak Wakil kepala daerah yang memilih jalan lain ketika hendak maju bertarung dalam periode kedua pemerintahan mereka. Tidak jarang terjadi rivalitas yang sengit sehingga meluruhkan niat dan semangat ketika memilih untuk satu perahu dalam periode pertama. Hal ini tidak berlaku bagi Wakil Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke.

Dia secara tegas mengatakan bahwa selama lima tahun mendampingi Bupati Sabu Raijua Marthen Dira Tome, tidak pernah ada perselisihan diantara mereka. Koordinasi yang sangat baik serta berbagi peran yang merata membuatnya belajar tentang kepemimpinan yang sesuangguhnya dari sang bupati. Untuk itu tidak ada alasan bagi dirinya untuk tidak bersama-sama dengan sang bupati dalam kondisi apapun.

“Banyak hal yang tidak ada didaerah lain bagimana hubungan seorang bupati dan wakilnya. Bagi saya wajib hukumnya selalu berada satu langkah dibelakang sang komandan dan selalu mengikuti setiap instruksi yang diberikan. Kadangkala kami seperti kakak adik tanpa sekat. Kami memiliki mimpi yang sama bagimana membangun Sabu Raijua yang inovatif, maju dan bermartabat,” tegasnya.

Ketika banyak orang yang ragu saat Marthen Dira Tome terbelit kasus dengan KPK, namun tidak ada sedikitpun keraguan di hati Nik Rihi heke untuk tetap mendampingi Marthen Dira Tome di periode kedua. “Sebagai wakil saya sangat percaya terhadap atasan saya. Bagi saya tidak ada alasan untuk kami berpisah hanya karna sebuah persoalan sebab tidak ada yang Matade sembunyikan dari saya termasuk kasus hukum yang sedang dihadapi,” ungkapnya.

Walaupun tidak lahir di Sabu Raijua, namun adat dan budaya Sabu tetap kental dalam dirinya. Demikian juga dengan rasa cinta kepada tanah leluhurnya. Ketika Sabu Raijua dipercayakan menjadi daerah otonom lewat undang-undang no 52 tahun 2008, Maballa demikian Nikodemus akrab disapa, tidak pernah berpikir bahwa jalan hidup akan mengatarkannya pada kursi nomer dua di kabupaten Sabu Raijua. Nikodemus Rihi Heke mengungkapkan, apa yang telah dipercayakan rakyat kepadanya bersama Bupati Marthen Dira Tome merupakan sebuah amanah yang harus ditindaklanjuti dengan kerja keras.

Alumni Fakultas Ilmu Adminstrasi Undana kupang ini mengatakan, untuk merubah sesuatu maka harus lebih dulu merubah pola pikir dari masyarakat yang ada, sebab tanpa merubah cara berpikir dan cara pandang masyarakat maka mustahil sesuatu yang ingin dicapai itu akan segera berwujud. Hal ini juga berlaku dalam mengubah Kabupaten Sabu Raijua kearah yang lebih baik dan sejahtera.

“Kita diibaratkan sebagi seorang pemanah yang hendak membidik sebuah sasaran, sehingga harus mengetahui bagimana busur itu diarahkan sehingga ketika anak panah dilepas bisa mengenai sasaran yang dituju. Keahlian dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing personil di Sabu Raijua bisa diintrodusir melalui kebijakan-kebikan yang berkelanjutan bagi pengembangan Sabu kedepan,”ujarnya retoris.

Mantan Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Kupang ini mengatakan, ada tiga program yang menjadi prioritas di Sabu Raijua yakni pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Dibidang kesehatan dia ingin agar angka kematian ibu dan anak yang cukup besar di Sabu bisa dikurangi jumlahnya. Untuk itu, bagaimana lewat program PKK mengajarkan para kader kader Posyandu yang tangguh dan terampil. Selain itu bagimana meningkatkan status gisi keluarga dengan menggunakan potensi pangan lokal yang memiliki nilai gisi yang cukup sehingga kesehatan keluarga bisa terangkat.

Dibidang pendidikan pemerintah ingin agar pendidikan anak usia dini menjadi prioritas karena di Sabu Raijua banyak anak anak yang tidak tersentuh oleh pendidikan usia dini.                 “Pendidikan usia dini itu sangat penting karena pada masa itulah masa usia emas seorang anak sehingga perlu dibekali dengan pendidikan yang benar sejak dini,”ungkapnya.

Sementara di bidang ekonomi dia berkeinginan bagimana wanita-wanita di Sabu Raijua mampu mengolah potensi yang ada di Sabu Raijua, baik yang ada di darat maupun yang ada di laut.

Suami dari Dra. Marthina Raga Lay, m.si. mengatakan, pemerintah telah memiliki sejumlah program yang sudah dilaksanakan. Bilang saja seperti menghijaukan Sabu dengan program hutan rakyat mandiri, panen raya dimusim kemarau dengan sebutan kebun rakyat mandiri. Ini telah diikuti dengan regulasi yang mengatur tentang penertiban ternak sehingga masyarakat tidak seenaknya lagi melepas piaraan mereka.

Pola pikir dan paradigma lama yang masih mengental dalam kehidupan masyarakat  harus menjadi perhatian pemerintah untuk selalu memberikan pencerahan dan penjelasan kepada warga. “Dengan demikian maka ketika mereka berpikir mereka sudah bukan lagi orang yang tertinggal maka apa saja yang diinginkan pemerintah untuk mereka lakukan dalam menunjang pembangunan, tidak akan menjadi kendala lagi. Untuk mengubah pola pikir bukanlah hal yang gampang tapi juga bukan hal yang terlalu sulit jika ingin melakukannya dengan sepenuh hati,”ujarnya.

Ayah dari Arles Mariko, Ari Stiven dan Winny D.M. Rihi Heke menambahkan, yang sangat diperlukan oleh orang sabu saat ini adalah semangat pengabdian yang tinggi dari semua personil yang dipercayakan sebagai pemimpin diwilayah Sabu Raijua. Dengan semangat pengabdian yang tinggi serta kerelaan hati yang iklas dalam mengabdi, bisa merubah image Sabu yang ditakuti banyak orang bisa menjadi tempat yang nyaman untuk didiami.

Menurutnya, masyarakat tidak butuh yang macam-macam, mereka hanya membutuhkan keseriusan Pemerintah dalam melihat dan memperbaiki kebutuhan-kebutuhan dasar seperti kesehatan yang baik, pendidikan yang baik serta ekonomi yang baik. Jika komponen ini telah terpenuhi maka tinggal bagaimana Sabu Raijua dipoles sedemikan rupa dengan kebijakan kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah, agar menjadi daerah yang mampu menghidupi dirinya dengan potensi potensi yang selama ini belum tersentuh.

“Tanggungjawab ini tentu menjadi tanggungjawab kita semua tua muda harus bergerak bersama, bergandengan tangan memberikan sumbangsihnya bagi kemajuan Sabu Raijua,”ujarnya.(joey rihi ga)

 

 

Komentar Anda?

Related posts